Jakarta, CNN Indonesia -- Charlie Hebdo kembali meluncurkan sampul kontroversial. Kali ini, majalah satire asal Perancis itu mengolok-olok penemuan puing pesawat Malaysia Airlines MH370 di Pulau Reunion.
Dalam situs resmi Charliehebdo.fr, majalah terbaru menampilkan sampul dengan gambar yang kontroversial. Dengan latar sebuah pulau dan tulisan 'Malaysia Airlines: Harapan' di bawah judul, sampul tersebut menggambarkan sepasang tangan terpotong yang tengah memegang dada wanita tanpa tubuh.
Di atas gambar tersebut terdapat tulisan, "Kami menemukan sepotong pilot dan pramugari." Sementara, di belakang pulau tersebut terlihat dua karakter kartun dengan wajah bahagia, nampak merayakan penemuan tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sampul tersebut seakan mengejek penemuan puing bagian sayap, atau flaperon pesawat MH370 di Pulau Reunion, pulau yang terletak di wilayah Samudera Hindia dan berada di bawah kedaulatan Perancis.
Gambar sampul tersebut menuai kecaman publik karena dinilai tidak sensitif terhadap keluarga korban dan mengejek penemuan yang bisa jadi memberikan jawaban atas salah satu misteri terbesar dalam dunia penerbangan tersebut.
Puing yang telah dikonfirmasi secara resmi oleh Perdana Menteri Malaysia Najib Razak dan maskapai Malaysia Airlines pada Kamis (6/8) ini diharapkan dapat memberikan jawaban atas hilangnya pesawat nahas yang membawa 239 penumpang dan awak pesawat sekitar 17 bulan lalu.
Hingga saat ini, puing tersebut masih terus diselidiki di Perancis. Penyidik Perancis menggunakan bahasa yang lebih hati-hati, dengan menyatakan bahwa terdapat "kemungkinan sangat tinggi" bahwa puing tersebut berasal dari MH370.
Charlie Hebdo terkenal sebagai majalah satire yang kerap menampilkan gambar sampul yang ofensif, biasanya menyinggung soal agama-agama besar. Majalah kontroversial ini pernah menampilkan sampul bergambar Nabi Muhammad yang menuai kecaman umat Muslim.
Januari lalu, kantor Charlie Hebdo di Paris diserang dua kelompok militan bersenjata. Serangan tersebut menewaskan 12 orang, sebagian besar adalah kartunis majalah tersebut. Serangan ini menuai kecaman publik, dengan tagar #JeSuisCharlie, yang berarti 'Saya Charlie'.
Namun, setelah tragedi tersebut, penjualan majalah ini naik berkali-kali lipat, dan tetap menampilkan kartun nabi.
(ama/ama)