Jakarta, CNN Indonesia -- Pejabat Kementerian Luar Negeri RI mengakui bahwa kepolisian Vietnam sangat berhati-hati dalam menangani kasus anak hilang bernama Cecilia Adisoma Warner yang dilaporkan oleh warga Indonesia, Ela Herawati.
Diberitakan Thanhniennews, Ela mengaku kehilangan anak perempuannya yang berusia 5 tahun pada 15 Juli lalu. Ia menduga Cecilia dibawa kabur oleh mantan suaminya yang berkewarganegaraan Amerika, Karl Leonhard Werner.
Enam tahun setelah menikah, Ela akhirnya memutuskan untuk bercerai pada tahun lalu. Ia mendapatkan hak asuh anak dan pindah ke Filipina untuk memulai kehidupan baru.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, pada 10 Juli lalu Ela berkunjung ke Ho Chi Minh City, Vietnam, atas permintaan suaminya yang akan menjalani operasi kanker tulang. Suaminya yang bekerja sebagai guru di sekolah internasional ini meminta agar dapat melihat anak perempuannya sebelum menjalani operasi.
Pada 15 Juli, suami Ela mengajak Ela dan anak perempuan mereka ke pantai Vung Tau untuk berlibur. Saat siang hari, suami Ela menawarkan Ela kupon spa agar Ela bisa bersantai dengan nyaman.
Ketika Ela selesai spa, dirinya terkejut menemukan bahwa suami dan anak perempuannya sudah tidak ada, berikut dengan uang tunai sebesar US$4 ribu, 500 euro, dua cincin emas, dua telepon seluler, kartu kredit dan dokumen pribadi milik Ela.
Ela mencoba menelepon suaminya, namun sia-sia. Ia kemudian melaporkan ke kepolisian Vietnam dan Konsulat Jenderal RI di Ho Chi Minh City.
Dwi KewarganegaraanDirektur Perlindungan WNI di Kementerian Luar Negeri Indonesia, Lalu Muhammad Iqbal mengatakan kasus penculikan anak yang dialami Ela masuk ke ranah perdata. Fakta yang menunjukan bahwa Ela menikah dengan orang asing membuat pihak kepolisian Vietnam sangat berhati-hati menangani kasus ini.
"Anak Ibu Ela, Cecilia Adisoma Warner, juga memiliki dua kewarganegaraan terbatas yaitu Indonesia dan Amerika Serikat," ujar Iqbal dalam keterangan pers yang diterima CNN Indonesia, Kamis (6/8).
Pihak KJRI telah melakukan upaya mediasi antara Ela dan suami, namun gagal lantaran sang suami tidak hadir pada waktu pertemuan yang disepakati bersama.
Kepolisian Vietnam masih mendalami kasus ini. Berdasarkan keterangan saksi, diketahui suami Ela pergi kabur membawa anak perempuannya bersama dengan seorang perempuan. Hal ini diperkuat dengan bukti rekaman CCTV hotel di Vung Tau, tempat mereka berlibur.
Saat ini, pihak KJRI melakukan pendampingan kepada Ela dan memberikan masukan mengenai langkah apa saja yang perlu dilakukan. "KJRI juga memberikan bantuan makanan dan finansial kepada Ela guna meringankan beban yang bersangkutan," ujar Iqbal.
Sebelumnya, KJRI Ho Chi Minh telah menerima notifikasi resmi mengenai kasus penculikan anak Ela dari laporan Kepolisian Vung Tau City pada 24 Juli kemarin. Di hari yang sama, KJRI langsung menyampaikan nota kepada Kementerian Luar Negeri Vietnam, Konsulat Jenderal Amerika di Ho Chi Minh, Kantor Layanan Publik dan Sekolah Internasional Amerika, tempat Werner bekerja.
Setelah berkoordinasi dengan pihak Imigrasi Vietnam, KJRI memastikan bahwa Werner, Cecilia dan juga perempuan yang diduga merupakan kekasih Werner masih berada di Vietnam.
Iqbal menuturkan, kondisi Ela saat ini masih belum tenang lantaran khawatir dengan keadaan anak perempuannya. Menurut Ela, mantan suaminya ini memiliki catatan medis pernah mengalami depresi.
(stu)