Jakarta, CNN Indonesia -- Menjelang hari raya Idul Fitri, KBRI Damaskus kembali merepatriasi sebanyak 30 tenaga kerja wanita ke Indonesia melalui jalur Beirut-Libanon pada Rabu, 15 Juli 2015.
Menurut siaran pers yang diterima CNN Indonesia dari KBRI Damaskus pada Kamis (16/7), puluhan TKW tersebut berhasil diperjuangkan dan diselesaikan segala permasalahan hak-haknya. Sementara jalur pemulangan melalui Beirut-Libanon dipilih atas alasan keamanan, karena bandara Damaskus-Suriah dinilai kurang aman.
Proses Rombongan repatriasi TKW ini akan dilanjutkan oleh KBRI Beirut. Dalam rombongan tersebut, terdapat lima orang TKW asal Jawa Barat dan NTB yang menjadi korban perdagangan manusia yang berhasil diselamatkan dan diperjuangkan hak-haknya oleh KBRI Damaskus.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejauh ini, KBRI Damaskus telah merepatriasi 7.786 WNI dari Suriah sejak tahun 2011, termasuk 30 TKW tersebut.
Sementara, masih terdapat 80 TKW yang masih diperjuangkan hak-haknya di penampungan sementara KBRI Damaskus hingga 13 Juli 2015. Sebanyak 25 di antaranya adalah korban perdagangan manusia.
Duta Besar RI untuk Suriah, Djoko Harjanto, memaparkan bahwa misi utama KBRI Damaskus di Suriah adalah memberi perlindungan dan fasilitas repatriasi bagi WNI.
Dengan kondisi keamanan di Suriah yang semakin memburuk, pemerintah RI melakukan moratorium pengiriman tenaga kerja dan melakukan repatriasi terhadap WNI di Suriah sejak September 2011.
Pemerintah menetapkan bahwa TKW yang masuk ke Suriah setelah masa moratorium sejak September 2011 merupakan korban dari perdagangan orang, berdasarkan hukum Tindak Pidana Perdagangan Orang atau TPPO.
Pelaksana Fungsi Penerangan Sosbud KBRI Damaskus, AM. Sidqi, mengungkapkan salah satu kendala terbesar repatriasi adalah masih terdapatnya aliran TKW korban perdagangan manusia ke Suriah yang dalam beberapa tahun terakhir tengah dilanda perang.
Rata-rata sebanyak tujuh orang TKW korban perdagangan manusia masuk ke shelter KBRI Damaskus. Sebagian besar berasal dari sindikat gelap penyalur TKW di Indonesia atau operan dari agen TKW asal Oman yang telah habis kontraknya.
Melihat kondisi seperti ini, maka repatriasi WNI dari Suriah akan sulit dipastikan selesai. "Jika tidak distop dari Tanah Air, maka KBRI Damaskus akan 'cuci piring' tidak habis-habis," ujar Sidqi.
(ama/stu)