Kuala Lumpur, CNN Indonesia -- Pemerintah Malaysia kini meminta bantuan lebih kepada sejumlah negara, salah satunya Australia, untuk memperluas upaya pencarian pesawat Malaysia Airlines MH370 yang menghilang selama setahun lebih.
Namun, upaya perluasan pencarian ini tampaknya mendapat tentangan dari pihak negeri Kangguru tersebut. Pasalnya, mereka merasa keberatan apabila perluasan pencarian dilakukan tanpa bukti yang kuat.
Seperti diberitakan Reuters, Australia merupakan pihak yang memimpin upaya pencarian pesawat MH370 di dasar laut Samudera Hindia bagian timur, sekaligus mendanai sebagian besar upaya pencarian ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejauh ini, upaya pencarian awal di area 60 ribu kilometer persegi bawah laut telah diperluas ke 60 ribu kilometer persegi lainnya. Namun, tidak membuahkan hasil.
Menteri Transportasi Malaysia Liow Tiong Lai mengaku akan meminta pendapat ahli sebelum meminta Australia memperluas wilayah pencarian pesawat MH370.
Pada Kamis (6/8) kemarin, Malaysia menyatakan telah menemukan sejumlah puing lain di Pulau Reunion yang diyakini berasal dari pesawat MH370, seperti jendela, bantal kursi dan alumunium pesawat.
Sejumlah puing ini rencananya akan diteliti lebih lanjut oleh penyidik internasional yang juga meneliti puing flaperon MH370 yang ditemukan pekan lalu.
Sejauh ini, pihak Malaysia telah menyatakan bahwa puing-puing yang ditemukan adalah benar milik pesawat Boeing 777-MH370 yang hilang pada Maret 2014.
Namun, pihak penyidik Perancis sangat berhati-hati dalam memastikan bahwa puing yang ditemukan memang berasal dari pesawat rute Kuala Lumpur-Beijing ini.
(stu)