Topan Cemari Air di Taiwan, Warga Takut Minum dan Mandi

Fadli Adzani | CNN Indonesia
Selasa, 11 Agu 2015 21:25 WIB
Topan Soudelor memicu keruhnya air di banyak rumah di Taiwan, membuat warga terpaksa berburu air mineral yang kian langka.
Topan Soudelor memicu keruhnya air di banyak rumah di Taiwan, membuat warga terpaksa berburu air mineral yang kian langka. (Reuters/Stringer)
Taipei, CNN Indonesia -- Angin topan Soudelor yang menghantam Taiwan tidak hanya memicu kekhawatiran jatuhnya korban jiwa, namun juga menimbulkan ketakutan pencemaran air sungai.

Diberitakan Asia One, Selasa (11/8), topan yang menghantam Taiwan akhir pekan lalu telah mengubah saluran air jutaan warga menjadi lumpur. Sekitar 420 ribu rumah tangga mengalami pemadaman air. Kemarin, masih terdapat 20 ribu rumah tangga yang tidak memiliki air bersih.

Setelah angin topan menghantam Taiwan, banyak warga melihat warna air keran berubah menjadi kuning dan cokelat. Tingkat kekeruhan air mencapai hingga 39.000 NTU (Nephelometric Turbidity Unit).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di Taiwan, air tidak lagi digolongkan berlumpur jika tingkat kekeruhannya berada di bawah 5 NTU. Jika tingkat kekeruhannya masih di bawah 2, air itu masih layak digunakan.

Keadaan ini membuat banyak warga takut mandi, minum dan memasak menggunakan air tersebut. Akhirnya warga berbondong-bondong membeli air mineral botolan, membuat produk tersebut menjadi langka di Taiwan.

Warga yang mendatangi supermarket besar seperti Carefour dan Wellcome untuk membeli air mineral harus pulang dengan tangan kosong.

Wakil Komisaris Departemen Air Taipei Chen Man-li mengatakan bahwa sekitar 1,6 juta rumah tangga di kota-kota seperti Taipei, Zhonghe, Yonghe, Xindian, Sanchong dan beberapa wilayah di Xizhi telah terkena dampak dari air kotor dan akan diberikan kompensasi.

Man-li menambahkan bahwa air dari pabrik pemurnian air telah diuji dan mengandung antara 0,39 sampai 1 NTU pada pukul 7 pagi kemarin. Air keran Taipei berasal dari Yangminshan, Sungai Nanshi yang berasal dari aliran Wulai dan Sungai Beishi yang memasok waduk Feitsui.

Walikota Taipei Ko Wen-je pada Senin menekankan bahwa air yang terkontaminasi tidak berasal dari waduk Feitsui yang dipasok oleh air sungai Beishi. Namun, air dari sunga Nanshi yang masuk ke pabrik pemurnian terlalu berlumpur, mengisyaratkan bahwa air dan tanah konservasi di daerah Beishi masih belum baik.

Ko juga mengimbau pemerintah pusat untuk melakukan inspeksi lebih lanjut pada air itu. (den)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER