Jakarta, CNN Indonesia -- Taliban mengutuk video eksekusi yang dirilis oleh ISIS, yang menunjukkan pembunuhan terhadap sepuluh pria yang diduga kuat anggota Taliban.
Dalam video, eksekusi dilakukan dengan meledakkan pada korban. (Baca:
ISIS Rilis Video Eksekusi 10 Pria Diduga Taliban Afghanistan)
Reuters melaporkan bahwa video itu sepertinya dibuat di provinsi Nangarhar, Afghanistan timur, pada Juni lalu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Perseteruan terbaru ini seolah menegaskan persaingan ISIS dan Taliban dalam berebut pengaruh di Afghanistan.
"Sebuah video mengerikan yang dirilis kemarin menunjukkan penculik yang mengasosiasikan dirinya dengan Daesh (ISIS) secara brutal membunuh beberapa tetua suku yang berjanggut putih dan warga desa dengan bahan peledak," kata pernyataan yang dimuat di situs Taliban, dikutip dari Reuters, Rabu (12/8).
Taliban, yang juga merupakan kelompok ekstrem dan sering berlaku brutal terhadap tentara pemerintah Afghanistan yang mereka tangkap, mengatakan bahwa tahanan tidak boleh diperlakukan sedemikian rupa.
"Pelanggaran ini dan tindakan brutal lainnya oleh beberapa individu bodoh yang tidak bertanggung jawab dengan kedok Islam dan Muslim, tidak dapat ditoleransi," katanya.
Kelompok yang berafiliasi dengan ISIS berkembang di Afghanistan belakangan, menarik anggota dan dukungan dari Taliban.
Video berisi pesan dalam bahasa Arab dan bahasa Pastun mengatakan bahwa mereka yang dieksekusi "murtad" dan telah ditangkap menyusul pertempuran antara pejuang ISIS, Taliban dan pasukan pemerintah Afghanistan.
Tawanan yang terikat tampaknya merupakan warga lokal yang telah berjuang atau membantu Taliban.
Setelah menunjukkan ledakan yang menewaskan para sandera, video diakhiri dengan pesan dalam bahasa Arab, mendesak masyarakat untuk memperhatikan ‘pelajaran’ dari video itu. "Apakah Anda ingin menggali kuburan sendiri? Apakah Anda ingin dipenggal?" kata seorang pria dalam video.
(stu)