Pemadam Kebakaran Ikut Disalahkan dalam Ledakan Tianjin

Fadli Adzani/Reuters | CNN Indonesia
Jumat, 14 Agu 2015 16:46 WIB
Petugas pemadam kebakaran dinilai turut memperbesar kobaran api dalam ledakan di Tianjin karena menyemprotkan air ke bahan kimia berbahaya.
Petugas pemadam kebakaran dinilai turut memperbesar kobaran api dalam ledakan di Tianjin karena menyemprotkan air ke bahan kimia berbahaya. (Reuters/Damir Sagolj)
Jakarta, CNN Indonesia -- Petugas pemadam kebakaran turut disalahkan dalam upaya pemadaman kobaran api yang terjadi dalam ledakan di kawasan industri pelabuhan Tianjin, China. Pasalnya, tim pemadam kebakaran mencoba memadamkan api dengan menyemprotkan air ke lokasi ledakan, yaitu sebuah gudang tempat penyimpanan bahan kimia berbahaya. Tindakan ini dinilai justru menyebabkan api semakin berkobar.

Dikutip dari Reuters, ledakan tersebut terjadi di gudang yang dirancang untuk menyimpan bahan kimia berbahaya dan beracun. Menurut keterangan polisi, gudang itu menyimpan nitrat amonium, kalium nitrat dan kalsium karbida pada saat terjadi ledakan.

Sejumlah ahli keselamatan bahan kimia mengatakan kalsium karbida, jika terkena air akan menimbulkan asetilena, gas yang dapat menimbulkan ledakan besar. Ledakan tersebut dapat diakibatkan oleh air yang disemprotkan petugas pemadam kebakaran.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

David Leggett, ahli keamanan kimia California, mengatakan kepada Reuters, bahwa asetilena dapat meledakkan amonium nitrat.

"Dalam pikiran saya, keberadaan amonium nitrat memperparah kerusakaan," kata Leggett.

Stuart Prescott, dosen senior jurusan teknik kimia di Universitas New South Wales di Australia mengatakan air direkomendasikan untuk memadamkan dua nitrat, namun bubuk kimia juga dibutuhkan untuk memadamkan kalsium karbida.

"Kalsium karbida bereaksi ketika air menyentuhnya dan terdapat reaksi di dan dari bahan kimia tersebut dan kemudian mengeluarkan gas yang mudah terbakar," kata Prescott.

China bela petugas pemadam kebakaran

Lei Jinde, kepala deputi departemen propaganda pemadam kebakaran China, bagian dari Kementerian Keamanan Publik, mengatakan situs berita negara ThePaper.cn bahwa kelompok pemadam kebakaran pertama memang menggunakan air untuk memadamkan api.

(Baca juga: China Investigasi Penyebab Ledakan di Tianjin)

"Kita tahu terdapat kalsium karbida di dalam, namun kita masih tidak yakin sudah meledak atau belum," kata Jinde.

"Pada saat itu tidak ada yang tahu, bukan berarti petugas pemadam kebakaran bodoh," kata Jinde melanjutkan.

Jinde menambahkan bahwa gudang tersebut besar dan petugas pemadam kebakaran tidak mengetahui lokasi yang tepat dari kalsium karbida tersebut.

Ledakan dahsyat itu terjadi dua kali, dengan jeda hanya 30 detik, pada Rabu (12/8) tengah malam, sekitar pukul 23.30 waktu setempat.

Biro Gempa Bumi Nasional China yang dikutip CBC melaporkan bahwa ledakan pertama sama sebanding daya ledak 2,7 ton TNT. Ledakan ini memicu ledakan kedua yang lebih besar lagi yang setara 21 ton TNT.

Korban tewas akibat ledakan setidaknya mencapai 50 orang. Sementara, lebih dari 700 lainnya terluka, 71 di antaranya menderita luka serius. Selain itu, terdapat kekhawatiran bahan kimia beracun mencemari udara sekitar dan mengancam kesehatan warga yang selamat.

Pada Jumat (14/8), tim SAR berhasil menarik satu korban selamat dari reruntuhan ledakan.

Diberitakan Reuters, penemuan satu korban selamat tersebut diumumkan oleh pejabat setempat kepada para wartawan. Tidak dipublikasikan identitas dari korban yang selamat, namun media setempat menyebutkan korban selamat itu adalah salah satu dari pemadam kebakaran. (ama/ama)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER