Jakarta, CNN Indonesia -- Kayla Mueller, pekerja bantuan asal Amerika Serikat tewas pada tahun ini dalam penyanderaan kelompok militan ISIS di Suriah. Fakta baru terungkap soal penyanderaan Mueller, bahwa wanita berusia 26 tahun itu sempat diperkosa berkali-kali dan disiksa oleh pemimpin ISIS, Abu Bakr al-Baghdadi, sebelum tewas.
Diberitakan Reuters, informasi ini dikonfirmasi oleh juru bicara keluarga Mueller, Emily Lenzner pada Jumat (14/8), bertepatan dengan ulang tahun Mueller.
Lenzner menyatakan bahwa pejabat dari pemerintahan AS telah menginformasikan kepada orang tua Mueller, Carl dan Marsha Mueller, terkait perlakuan ISIS selama Mueller disandera.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami dapat mengkonfirmasi bahwa keluarga Mueller tahu mengenai perlakuan terhadap Kayla dari FBI pada bulan Juni," kata Lenzner.
Lenzner memaparkan bahwa orang tua Mueller menerima informasi soal pelecehan seksual ISIS terhadap putrinya dalam sebuah pertemuan dengan pejabat AS di Washington. Meski demikian, Lenzner tidak mengetahui secara jelas apakah Baghdadi merupakan oknum yang melecehkan Mueller.
Terkait hal ini, keluarga Mueller menolak memberikan komentar. "Keluarga sangat sedih dan lelah, mereka butuh waktu," kata Lenzner.
Informasi soal pelecehan seksual kepada Mueller pertama kali dilaporkan oleh ABC News, yang mengutip pejabat AS yang tak dipublikasikan namanya, untuk mengkofirmasi informasi ini. Dalam laporan ABC News, keluarga Mueller diberitahu bahwa putri mereka telah dijadikan "properti Baghdadi."
Pada Februari lalu, ISIS menyatakan bahwa Mueller tewas ketika jet tempur Yordania meluncurkan serangan udara di luar Raqqa, kota di Suriah yang diklaim sebagai ibu kota oleh ISIS. Namun klaim itu diragukan oleh pejabat Yordania dan AS.
Dalam laporan ABC News, pejabat kontraterorisme AS yang tak dipublikasikan namanya menyatakan bahwa al-Baghdadi secara pribadi membawa Mueller ke rumah Abu Sayyaf, pemimpin senior ISIS asal Tunisia yang tewas dalam serangan AS pada Mei.
Informasi soal pelecehan seksual yang dilakukan al-Baghdadi terhadap Mueller juga dikonfirmasi dalam wawancara media AS dengan setidaknya dua gadis remaja Yezidi yang dijadikan budak seks di rumah Sayyaf.
Informasi ini juga dibenarkan dalam interogasi dengan istri Sayyaf, Umm Sayyaf, yang ditangkap oleh pasukan AS dalam serangan yang menewaskan suaminya.
Mueller, yang berasal dari Prescott, Arizona, berangkat ke Turki pada Desember 2012 untuk bekerja di sebuah organisasi Turki yang memberikan bantuan kemanusiaan kepada pengungsi Suriah di sepanjang perbatasan.
Mueller ditangkap pada Agustus 2013 ketika akan meninggalkan sebuah rumah sakit di Aleppo, Suriah utara. Mueller tewas setelah disandera ISIS selama 18 bulan.
(ama/ama)