Jakarta, CNN Indonesia -- Pihak berwenang China meningkatkan upaya untuk mencegah penyebaran ratusan ton sodium sianida dari wilayah ledakan Tianjin, menjelang prakiraan hujan di waktu dekat.
Sebuah lubang besar di lokasi kejadian yang diakibatkan ledakan pada Rabu (12/8) tengah malam diperkirakan mengandung puluhan ribu ton air yang terkontaminasi.
Senin lalu, pihak berwenang China mencatat sianida di daerah yang terkena dampak ledakan ada yang
melebihi ambang batas hingga 27,4 kali.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Para ahli khawatir curah hujan beberapa hari ke depan akan membawa bahan kimia itu tersebar ke pipa lalu mengalirkannya ke laut.
Untuk mengantisipasi ini, pihak berwenang mengerahkan fasilitas pelayanan air di wilayah terjadinya ledakan untuk memurnikan serta menguras air yang sudah terkontaminasi.
“Fasilitas pelayanan air ini akan dapat memproses 3.000 ton air setiap harinya. Menurut perhitungan, kami dapat memurnikan dan menguras air yang terkontaminasi agar sesuai standar kualifikasi dalam satu atau dua hari," kata Song Yunghui, Wakil Kepala Akademi Penelitian Ilmu Pengetahuan Lingkungan China.
Departemen Maritim Tianjin telah ditugasi untuk mengamati arus keluar limbah ke laut sekitar pelabuhan Tianjin, untuk memastikan air dan limbah yang terkontaminasi dapat ditangani dengan segera.
Selain air, cuaca juga dipantau karena hujan ditakutkan akan melepas gas beracun ke udara.
Sodium sianida adalah bubuk beracun yang larut dalam air yang membuat tubuh tak bisa mengakses oksigen. Bahan kimia ini akan berdampak fatal jika terhirup atau tertelan. Ketika bercampur dengan asam, maka sodium sianida akan melepaskan gas hidrogen sianida yang sangat beracun.
Sejauh ini, insiden ledakan di gudang bahan kimia di pelabuhan Tianjin telah menewaskan setidaknya 114 orang, sementara 57 lainnya masih menghilang.
Menurut He Shushan, wakil wali kota Tianjin, ahli kimia sudah menyelidiki area dengan radius tiga kilometer dari lokasi ledakan.
Sementara itu, pihak berwenang mengatakan sekitar 700 ton sodium sianida yang tersimpan di gudang sekitar lokasi ledakan, namun kebanyakan tidak terkena dampak ledakan.
(stu)