Pasca Insiden Tianjin, China Tutup Ratusan Akun Media Sosial

Amanda Puspita Sari | CNN Indonesia
Sabtu, 15 Agu 2015 16:45 WIB
Lebih dari 360 akun media sosial di China ditutup pada pekan ini pasca ledakan besar di kawasan industri pelabuhan Tianjin, Rabu (12/8) lalu.
Lebih dari 360 akun media sosial di China ditutup pada pekan ini pasca ledakan besar di kawasan industri pelabuhan Tianjin, Rabu (12/8) lalu. (Reuters/Jason Lee)
Jakarta, CNN Indonesia -- Lebih dari 360 akun media sosial di China diblokir atau ditutup pada pekan ini pasca ledakan besar di kawasan industri pelabuhan Tianjin, Rabu (12/8) lalu.

Dilaporkan China Daily pada Sabtu (15/8), langkah ini dilakukan oleh Administrasi Ruang Siber China, CAC, karena ratusan akun media sosial itu menyebarkan rumor yang tidak benar terkait ledakan yang menyebabkan 85 orang tewas dan 721 lainnya terluka itu.

CAC memaparkan bahwa setelah ledakan terjadi, banyak akun di situs microblogging Sina Weibo dan layanan pesan instan WeChat menuliskan sejumlah rumor, seperti "gas beracun tertiup ke Beijing", "mal dan pasar dijarah", dan "tidak ada korban yang selamat dalam radius satu kilometer dari lokasi ledakan."

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain itu, CAC menyatakan, beberapa pemilik akun tertentu menyamar sebagai keluarga korban, berusaha menipu masyarakat melalui penggalangan dana amal.

CAC menilai beberapa akun lainnya yang cukup terkenal di dunia maya tersebut memberikan komentar "yang tidak bertanggung jawab" terkait ledakan tersebut. Akun tersebut menyebabkan kepanikan di dunia maya.

Sebagian akun lain yang ditutup bahkan membandingkan ledakan tersebut dengan ledakan bom atom yang dijatuhkan di Hiroshima dan Nagasaki selama Perang Dunia II.

Oleh karena itu, CAC memerintahkan perusahaan media sosial untuk menutup lebih dari 160 akun penebar rumor tersebut. Sementara, lebih dari 200 akun diblokir sementara.

Pada Sabtu (15/8) siang, setidaknya delapan ledakan kembali menguncang lokasi yang sama di Tianjin. Reporter Beijing News yang berada dekat dengan lokasi kejadian melaporkan kobaran api masih terlihat dan sejumlah ledakan terjadi beberapa kali.

Petugas bersenjata mengevakuasi seluruh warga dalam radius 3 km, untuk mengantisipasi keadaan. 

Hingga kini, pemerintah China masih menyelidiki penyebab ledakan. Sebanyak 217 pakar nuklir dan spesialis biokimia dari militer China telah dikerahkan ke lokasi kejadian.

Biro Gempa Bumi Nasional China yang dikutip CBC melaporkan bahwa dua ledakan yang terjadi pada Rabu (12/8) terjadi dengan jeda hanya 30 detik. Ledakan pertama sama sebanding daya ledak 2,7 ton TNT. Ledakan ini memicu ledakan kedua yang lebih besar lagi yang setara 21 ton TNT. (ama/ama)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER