Jakarta, CNN Indonesia -- Sejumlah media China melaporkan pada Selasa (18/8) bahwa sepuluh pejabat senior perusahaan pemilik gudang yang meledak di kawasan industri pelabuhan Tianjin, China, pekan lalu ditahan dalam proses investigasi untuk menemukan penyebab ledakan dahsyat yang menewaskan setidaknya 114 orang tersebut.
Dilaporkan
CNN, tiga pejabat dari perusahaan Tianjin Dongjiang Port Rui Hai International Logistics Co, yaitu CEO perusahaan Li Liang, wakil CEO Cao Haijun dan kepala keuangan Song Qi, termasuk dalam daftar nama pejabat yang ditahan akibat insiden ledakan yang dayanya dapat disetarakan dengan berton-ton TNT.
Tianjin Dongjiang Port Rui Hai International Logistics Co merupakan perusahaan yang menyimpan dan mengangkut bahan kimia di gudang yang berlokasi dekat dengan pelabuhan Tianjin, salah satu dari 10 pelabuhan terbesar di dunia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Para pejabat tersebut ditahan sejak 13 Agustus lalu. Laporan sebelumnya juga menyatakan terdapat dua pejabat lain dari perusahaan tersebut yang ikut ditahan.
Kantor berita Xinhua melaporkan bahwa perusahaan tersebut memiliki lisensi untuk menangani bahan kimia berbahaya pada saat ledakan terjadi, tetapi baru memeroleh izin tersebut sejak Juni lalu. Lisensi sebelumnya berakhir pada Oktober 2014.
Pada Selasa (18/8), Xinhua melaporkan bahwa Dewan Negara China telah membentuk sebuah komite investigasi untuk "memberikan jawaban yang bertanggung jawab" atas penyebab bencana dan berjanji memberikan "hukuman yang serius."
"Banyak yang mempertanyakan tentang jumlah korban yang tewas dalam ledakan, bantuan darurat yang disediakan, dan penanganan pasca bencana. Beberapa orang bahkan curiga dan mempertanyakan berbagai rumor yang beredar," bunyi komentar dari pembaca di surat kabar Harian Rakyat, media yang menjadi corong Partai Komunis China.
"Dalam menghadapi insiden yang telah menyebabkan kerugian besar, sikap pemerintah pusat jelas dan tegas: penyelidikan menyeluruh dan hukuman berat," bunyi komentar pembaca tersebut.
Ledakan terjadi pada Rabu (12/8) tengah malam sekitar pukul 23.30 tengah malam. Biro Gempa Bumi Nasional China melaporkan bahwa ledakan pertama sama sebanding daya ledak 2,7 ton TNT. Ledakan ini memicu ledakan kedua yang lebih besar lagi yang setara 21 ton TNT.
Setidaknya 65 orang hingga kini masih dinyatakan hilang, sementara 720 orang terluka akibat insiden tersebut.
Pada Selasa (18/8), ribuan pejabat, petugas pemadam kebakaran, polisi dan warga setempat menunjukkan duka mendalam atas terjadinya insiden ini dengan menundukkan kepala dan mengheningkan cipta untuk memberikan penghormatan kepada para korban tewas.
Pihak berwenang China juga menyatakan tengah menyelidiki direktur lembaga keselamatan kerja, Yang Dongliang, yang juga sempat menjabat sebagai wakil walikota Tianjin hingga 2012.
Lembaga pengawas korupsi dari Partai Komunis China menyatakan Yang turut diselidiki atas dugaan "pelanggaran berat atas disiplin dan hukum", tetapi tidak secara langsung menyatakan bahwa investigasi tersebut terkait dengan investigasi insiden Tianjin.
Khawatir bahan kimiaGudang yang meledak merupakan fasilitas penyimpanan sementara yang menampung bahan kimia berbahaya yang tiba di pelabuhan dan sebelum diangkut ke tempat lain.
Setelah ledakan terjadi, ditemukan ratusan ton sodium sianida, bahan kimia sangat beracun yang dapat membunuh manusia dengan cepat di dua tempat yang berbeda di gudang tersebut.
Warga yang tinggal di dekat lokasi ledakan menyatakan khawatir soal bahaya bahan kimia yang terbakar yang ditakutkan mencemari udara.
Pengamatan CNN menemukan bahwa sejumlah barel berisi bahan kimia yang tidak diketahui kini tetap berada dekat dengan perumahan warga, setelah terlempar saat ledakan terjadi. Warga menyatakan bahan kimia tersebut bereaksi dengan air hujan dan mengeluarkan uap putih.
Kepala Badan Perlindungan Lingkungan Tianjin, Bao Jingling menyatakan pada Rabu (18/8) bahwa kualitas udara di luar zona ledakan masih dalam kondisi normal dan konsentrasi sianida di dalam air dan tanah telah diuji, dan juga berada di kisaran normal.
Namun, sianida terdeteksi berada di luar batas normal di delapan titik pengawasan air di sekitar lokasi ledakan. Tingkat sianida di salah satu titik pengawasan air bahkan telah melebih batas normal hingga hampir 28 kali.
Bao menyatakan bahwa ini titik pengawasan ini berada dalam sebuah pipa yang alirannya telah diblokir dan tidak akan mencemari daerah sekitarnya.
(ama/stu)