Tianjin, CNN Indonesia -- Lebih dari sepekan setelah ledakan di gudang kimia Tianjin, China, ribuan ikan mati dan terdampar di tepian pantai. Peristiwa ini memicu ketakutan akan pencemaran bahan kimia setelah ledakan.
Seperti diberitakan AsiaOne, Kamis (20/8), foto-foto ribuan ikan yang mati beredar luas di media sosial setelah stasiun televisi China mengunggahnya.
Salah satu foto telah diretweet hingga ribuan kali dan menuai lebih dari 4.000 komentar kurang dari tiga jam setelah dipublikasi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ikan itu ditemukan sekitar enam kilometer dari lokasi ledakan yang menewaskan 114 orang itu.
Penyelidikan sementara aparat terkait ledakan menemukan bahwa gudang yang meledak pekan lalu menyimpan 40 bahan kimia yang berbeda di dalamnya. Sekitar 700 ton di antaranya adalah sodium sianida yang berbahaya.
Tian Weiyong, direktur pusat darurat lingkungan yang berada di bawah Kementerian Perlindungan Lingkungan China mengatakan bahwa 16 stasiun pengawas kualitas air dekat lokasi ledakan mendeteksi adanya sodium sianida, delapan di antaranya jauh melebihi ambang batas nasional.
"Delapan stasiun mencatat kandungan sodium sianida, konsentrasi terbesar mencapai 356 kali standar nasional," kata Tian.
Deng Xiaowen, direktur biro pengawasan lingkungan Tianjin mengatakan mereka akan menyelidiki kematian ribuan ikan tersebut. Namun dia menegaskan, peristiwa ini sebelumnya telah beberapa kali terjadi di musim panas, terutama karena polusi air.
kantor berita CCTV mengatakan tim peneliti dari organisasi pengawas lingkungan Tianjin sejauh ini tidak menemukan adanya kandungan sianida di perairan tempat ikan itu mati.
Kebanyakan pengguna sosial media di China marah atas peristiwa itu.
"Jika ikan yang mati itu terkait dengan ledakan, maka ini adalah bencana regional. Pelakunya harus dihukum mati," kata seorang pengguna Weibo, media sosial serupa Twitter di China.
(den)