Washington, CNN Indonesia -- Seorang kandidat presiden palsu atau rekaan berhasil mencuri hati rakyat Amerika Serikat, terbukti dari hasil poling yang menunjukkan perolehan dukungan yang tidak sedikit.
Seperti yang diberitakan New York Times, Kamis (20/8), tokoh itu bernama Deez Nutz dan telah mendaftarkan diri sebagai calon independen di Komisi Pemilihan Federal pada 26 Juli lalu. Siapa pun boleh mendaftarkan diri, namun masih harus memenuhi persyaratan lebih lanjut.
Tidak selang beberapa lama, nama Deez Nutz menjadi buah bibir masyarakat Amerika. Deez Nutz menjadi trending topic nomor 1 di Twitter dengan programnya yang mendukung keseimbangan anggaran serta kesepakatan nuklir Iran.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah ditelusuri, orang di belakang Deez Nutz adalah seorang remaja berusia 15 tahun asal Iowa bernama Brady Olson. Anak dari petani jagung dan kedelai Mark Olson ini baru saja masuk SMA dan menciptakan tokoh Deez Nutz hanya iseng.
Deez Nuts sendiri adalah judul lagu penyanyi rap Dr. Dre. Seperti calon presiden lainnya, media berbondong-bondong ingin mewawancara langsung, namun Olson hanya menerima pertanyaan melalui email. "Saya baru masuk sekolah jadi sangat sibuk," kata dia.
Ditanya soal niat di balik pembuatan Nutz, Olson menjawab "saya ingin membuka jalan gerakan partai-ketiga di masa depan."
Awalnya, Mark tidak menanggapi keisengan anaknya itu. Namun setelah ramai diberitakan media nasional, dan emailnya mulai dipenuhi permintaan wawancara, Mark terhenyak.
"Saya mengatakan, 'Brady, ada apa ini?'," kata Mark.
Kehadiran Nutz seakan menjadi angin segar di antara kejengahan melihat pertarungan memperebutkan kepemimpinan oleh Hillary Clinton, Donald Trump dan Jeb Bush.
Ratusan orang akhirnya meminta nama Nutz dimasukkan dalam survei tidak resmi yang digalang oleh lembaga Public Policy Polling. Hasilnya, Nutz memperoleh dukungan yang bisa diperhitungkan.
Di Minnesota Nutz mendapatkan 8 persen, di Iowa 7 persen, dan di tempat lain bahkan bisa 9 persen. Memang masih terpaut jauh dengan Clinton dan Trump yang memperoleh puluhan persen, namun hal ini menunjukkan Nutz tidak bisa dianggap enteng.
"Saya bisa katakan bahwa Tuan Nutz adalah kandidat paling tidak memenuhi syarat dan konyol, tapi dia mendapatkan suara 7,8,9 persen. Sekarang pemilih tidak peduli apakah kandidat memimpin di partai atau tidak, hal ini menciptakan dahaga untuk kandidat partai-ketiga," kata Tom Jensen, direktur Public Policy Polling.
Melihat antusiasme yang begitu besar, Jensen mengatakan lembaganya akan memasukkan nama Nutz untuk survei di New Hampshire pekan ini, dan bahkan survei nasional pekan depan.
(stu)