Banyak Warga Super Tua, Jepang Kewalahan

Ranny Virginia Utami | CNN Indonesia
Jumat, 21 Agu 2015 17:05 WIB
Setiap warga Jepang yang menginjak usia 100 tahun kerap dapat penghargaan dari pemerintah Jepang, namun kini jumlah para manula ini semakin banyak.
Ilustrasi lansia. (Thinkstock/AlexRaths)
Tokyo, CNN Indonesia -- Menjadi sangat tua di Jepang tentu mendapat hadiah, yaitu satu tanda penghargaan berbentuk cangkir sake berwarna perak. Tanda perak ini hanya diberikan kepada mereka yang telah genap berusia 100 tahun.

Ketika praktik ini dimulai pada 1963, Jepang membagikan sekitar 153 tanda penghargaan berbentuk mangkuk saus seperti cangkir. Tanda ini menjadi sebuah pengakuan dari pemerintah karena yang bersangkutan telah menjadi sangat tua. Sesuatu hal yang unik dan sangat istimewa.

Namun kini, Jepang memiliki banyak sekali orang yang sudah sangat tua. Bahkan, pemerintah berencana untuk menghentikan pemberian tanda perak ini dan menggantikannya ke yang lebih murah, menurut laporan Kyodo News, dikutip The Washington Post, Jumat (21/8).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jika dihitung-hitung, setiap tanda perak yang dibuat bernilai sekitar US$64. Tanda ini diberikan selama Hari Penghormatan Lanjut Usia pada bulan September, bersamaan dengan pengakuan terhadap kontribusi sosial warga yang genap berusia 100 tahun atau lebih.

Pada 2014, setidaknya 29.357 orang menerima tanda perak ini. Program ini sendiri pun telah mengeluarkan dana sebesar US$2,1 juta (setara Rp28,8 miliar).

Hal ini kemudian menjadi perhatian pemerintah Jepang yang memperkirakan akan ada sekitar 39 ribu orang yang mencapai usia 100 tahun pada 2018 mendatang. Mereka pun berpikir untuk mencari cara lain, seperti mengganti tanda perak ke materi yang lebih murah, atau menggantinya dengan hadiah atau hanya sekadar surat, menurut laporan Kyodo.

Berdasarkan data dari Organisasi Kesehatan Dunia, WHO, Jepang memiliki tingkat harapan hidup rata-rata tertinggi di dunia. Harapan hidup rata-rata bagi pria Jepang adalah 80 tahun, sementara bagi perempuan adalah 87 tahun, menurut Kementerian Kesehatan, Tenaga Kerja dan Kesejahteraan Jepang.

Tahun lalu, Jepang mencapai rekor karena memiliki 32,9 juta orang yang berusia 65 tahun atau lebih. Populasi abu-abu ini menjadi salah satu faktor yang berkontribusi terhadap catatan utang nasional Jepang, menyusul meningkatnya biaya jaminan sosial yang diambil dari pajak pendapatan pemerintah. (stu)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER