Mendagri Jerman Kecam Aksi Protes Terhadap Pendatang

Reuters | CNN Indonesia
Senin, 24 Agu 2015 00:25 WIB
Menteri dalam negeri Jerman mengecam aksi protes dengan kekerasan di depan satu tempat penampungan pengungsi dan berjanji akan menghukum pelaku.
Pengunjuk rasa kebanyakan dalam keadaan mabuk dan sebagian meneriakkan Heil Hitler. (Reuters/Axel Schmidt)
Berlin, CNN Indonesia -- Menteri dalam negeri Jerman menjadi salah satu politisi yang mengecam militan sayap kanan dan rasis setelah terjadi pertikaian antara pengunjuk rasa dan polisi di depan penampungan pengungsi di dekat kota Dresden.

Menteri Dalam Negeri Thomas de Maiziere mengutuk serangan-serangan itu.

“Disaat ketika banyak warga yang ingin membantu, ada kenaikan para warga yang membenci, menghina dan melakukan tindak kekerasan pada pencari suaka. Hal ini merusak dan tidak bermanfaat bagi negara kita,” ujar de Maiziere kepada koran Bild am Sonntag.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Siapapun yang bertindak seperti itu akan dikenai hukuman.”

Sehari setelah 31 polisi luka-luka dalam aksi protes menentang pencari suaka yang berakhir dengan kekerasan, seorang juru foto Reuters melihat sekitar 200 militan yang kebanyakan mabuk melempar petasan dan botol ke arah polisi di Heidenau, Sabtu (22/8) malam.

Sebagian dari pengunjuk rasa meneriakkan “Heil Hitler”.

Ditengah kekhawatiran insiden itu kembali terjadi, pada Minggu (23/8) polisi mendirikan zona keamanan di sekeliling tempat penampungan yang berupa satu toko peralatan berat yang kosong. 

Menteri Kehakiman Heiko Mass bereaksi terhadap kerusuhan di Heidenau dengan mengatakan bahwa tidak ada toleransi bagi xenophobia dan rasisme.

Banyak politisi telah memperingatkan peningkatan perilaku bermusuhan terhadap warga asing dan enam bulan pertama tahun ini saja, terjadi 150 aksi pembakaran dan serangan lain ke tempat-tempat penampungan pengungsi yang tercatat.

Sejumlah anggota partai konservatif pimpinan Angela Merkel ingin membatasi dana bantuan bagi pencari suaka dan meminta negara-negara Uni Eropa lain membantu lebih dalam meringankan beban ini.

De Maiziere mengatakan Uni Eropa telah menyepakati satu daftar negara “asal yang aman” agar lebih mudah mendeportasi pengungsi, antara lain negara-negara yang ingin bergabung dalam Uni Eropa dan negara Afrika.

Lebih dari sepertiga pencari suaka di Jerman berasal dari negara Eropa tenggara seperti Albania dan Serbia.

Sementara Eropa kesulitan mengatasi banjir pendatang yang melarikan diri dari perang di negara seperti Suriah dan Irak, para politisi Jerman khawatir dengan dampak finansial dan sosialnya terhadap negara yang merupakan penerima migran terbesar di Uni Eropa itu.

Jerman, yang memiliki hukum suaka yang relatif liberal, memperkirakan jumlah pengungsi tahun ini akan bertambah empat kali lipat menjadi 800 ribu.

Kanselir Jerman Angela Merkel mengatakan ini adalah masalah terbesar yang dihadapi Eropa, masalah yang lebih berat dibandingkan krisis hutang Yunani.

Wakil Kanselir Sigmar Gabriel akan berkunjung ke kota itu pada Senin.

Gabriel mengatakan zona bebas visa Uni Eropa, Schengen, bisa terancam jika ada anggapan hanya Swedia, Austria dan Jerman yang bersedia menerima pengungsi dalam jumlah besar.
Menteri dalam negeri Jerman menegaskan pelaku kekerasan akan dihukum. (Reuters/Axel Schmidt)
Sejumlah anggota parlemen menuntut lebih banyak dana bagi pemerintah daerah untuk membangun perumahan, menyediakan layanan kesejahteraan dan pendidikan bagi para pengungsi.

Sementara anggota parlemen lain menginginkan proses pendaftaran dipercepat dari rata-rata delapan bulan yang sekarang berlaku. (yns)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER