Italia Duga Ada Mafia di Balik Arus Imigran di Mediterania

Sandy Indra Pratama | CNN Indonesia
Minggu, 16 Agu 2015 06:00 WIB
Pemerintah Italia menduga ada grup mafia yang turut bermain dalam gelombang besar imigran yang menyeberang ke Eropa belakangan. Ada harga untuk menyeberang.
Penyelamatan imigran di Laut Mediterania oleh HMS Bulwark, Juni lalu. (REUTERS/L(Phot) Jay Allen/Ministry of Defence)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah Italia menduga adanya permainan mafia yang turut bermain dalam gelombang besar imigran yang menyeberang ke Eropa belakangan. Kepada televisi pemerintah seperti yang dilansir Reuters, Komandan Otoritas Keamanan Laut Italia, Massimo Tozzi mengemukakan temuan-temuannya.

Menurut Massimo, para imigran mengaku sudah menghabiskan banyak uang sekedar untuk lari dari negara asal mereka. Hal itu, menurutnya, cukup kuat untuk mengindikasikan adanya praktek mafia perdagangan manusia untuk masuk Eropa.

Dari informasi yang didapatkan dari para imigran, otoritas keamanan laut Italia mendapatkan keterangan yang cukup mencengangkan. Setiap jiwa yang ada dalam kapal-kapal nelayan yang digunakan untuk menyeberang diharuskan membayar sekitar Rp 16,5 juta hingga Rp 25 juta. (Baca juga: UNHCR: Pengungsi di Laut Mediterania Catat Rekor Tertinggi)

Biaya itu kemudian akan dipungut berbeda tergantung posisi imigran di atas kapal. Maka tak heran banyak imigran berdesakan dalam dek atau ruang mesin yang sebenarnya tak layak untuk ditinggali. “Harga untuk berada di atas tangga dan bisa menghirup udara bebas itu mahal,” kata Massimo Tozzi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hari ini, sebuah insiden mengenaskan terjadi di perairan Mediterania. Otoritas keamanan laut Italia menemukan 40 orang imigran dari Libya meninggal dalam sebuah kapal nelayan yang terapung di Laut Mediterania.

Puluhan jenazah imigran Libya yang bertujuan untuk bersandar di negeri pizza itu ditemukan anak buahnya terendam air, solar dan kotoran manusia. Kesemuanya berada dalam lambung kapal dalam kondisi yang berdesakan. (Baca juga: Sebanyak 40 Imigran Ditemukan Terendam Air, Solar dan Kotoran)

“Diperkirakan mereka meninggal lantaran tak kuat menghisap asap dari mesin kapal yang mereka tumpangi,” kata Massimo Tozzi kepada televisi pemerintah Italia. Kabar terakhir menyatakan tujuh jenazah dari kapal sial itu sudah di evakuasi sementara sisanya bersama ratusan imigran lainnnya masih berada di dalam kapal.

Kepala SAR Italia Laksamana Pierpaolo Libuffo menyebutkan di dalam kapal didapati 312 imigran, termasuk 45 perempuan dan tiga bocah. Bagi mereka pemerintah Italia kini terus mengupayakan evakuasi. Sedangkan perahu nelayan pengangkut imigran sekarang sedang ditarik ke pulau Lampedusa Italia.

Insiden ini merupakan kejadian fatal kedua bagi para imigran asal Libya di Laut Mediterania pekan ini. Selasa lalu, sekitar 50 imigran hilang ketika sebuah perahu karet yang dipakai oleh mereka untuk menyeberang terbalik dan tenggelam di Laut Mediterania.

Hingga kini sekitar 2.000 migran telah diselamatkan. Berdasarkan data sampai hari ini, tercatat sudah 200 imigran tewas akibat pelayaran yang tak aman dalam sebulan. Laut Mediterania telah menjadi titik persimpangan paling mematikan di dunia bagi migran.

Sebuah organisasi yang berbasis di Jenewa mengatakan sepanjang tahun ini sudah ada 250 ribu orang menyeberangi Mediterania. Mereka kebanyakan lari dari negara mereka yang diamuk perang dan kemiskinan.

“Lebih dari 100.000 telah tiba di Italia tahun ini, kata Menteri Dalam Negeri Italia Angelino Alfano. (sip)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER