Berlin, CNN Indonesia -- Pemerintah Jerman memprediksi jumlah imigran pencari suaka tahun ini yang datang ke negara mereka akan meroket hingga 750 ribu orang.
Diberitakan Reuters, Selasa (18/8), prediksi ini meningkat dari perkiraan semula yaitu 450 ribu orang. Peningkatan perkiraan jumlah pencari suaka ini menyusul membludaknya warga dari Afrika dan Timur Tengah yang membanjiri Eropa.
"Situasinya sangat tidak memuaskan. Kita membutuhkan kebijakan suaka Eropa yang sama," kata Kanselir Angela Merkel, dalam wawancara Minggu lalu soal tidak proporsionalnya jumlah imigran yang ditampung Jerman ketimbang negara lain di Eropa.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pejabat koalisi pemerintahan Merkel yang tidak disebut namanya pada Reuters mengatakan bahwa Jerman diprediksi akan menampung 650 ribu-750 ribu imigran hingga akhir tahun ini.
Bahkan Thomas Oppermann, pemimpin parlemen dari partai Sosial Demokrat, memperkirakan ada 700 ribu hingga 800 ribu pencari suaka yang datang tahun ini.
Badan pengendali perbatasan Uni Eropa mengatakan bahwa hampir 110 ribu imigran masuk ke benua itu pada Juli. Sejauh ini pada 2015, sudah 340 ribu imigran yang masuk Eropa.
Jerman adalah negara paling banyak menerima imigran pencari suaka di Eropa, membuat kota-kota di negara itu kewalahan. Kebanyakan imigran adalah warga dari daerah konflik seperti Suriah dan Irak atau negara miskin seperti Eritrea.
Pengungsi dan imigran juga berdatangan dari negara-negara Balkan. Hampir setengah dari imigran yang tiba di Jerman hingga pertengahan tahun ini berasal dari Eropa tenggara.
Setelah Jerman, Swedia adalah penerima imigran terbanyak di Eropa. Pada 2014, Swedia menerima 81.200 aplikasi suaka dan jumlahnya terus meningkat.
Pengungsi masih terus berdatangan, sebagian besar melalui cara berbahaya mengarungi lautan, berkumpul mulai dari Yunani hingga Perancis.
Komisi Tinggi Pengungsi PBB Antonio Guterres mengatakan bahwa Eropa harus bersatu mengatasi masalah ini, jangan hanya Jerman dan Swedia.
"Untuk jangka panjang, tidak cukup hanya dua negara Uni Eropa -- Jerman dan Swedia -- dengan struktur suaka yang efektif yang menerima mayoritas pengungsi," kata Guterres.
(den)