Bangkok, CNN Indonesia -- Kepolisian Thailand menginvestigasi pengemudi taksi mobil yang diduga membawa pergi terduga utama pelaku pengeboman di Kuil Erawan, Bangkok pada pekan lalu. Kepolisian Thailand berburu dengan waktu untuk bisa mengungkap kasus ini karena tekanan dari publik makin berat.
Diberitakan Reuters, Selasa (25/8), rute kepergian terduga pelaku dari lokasi ledakan bom tidak terekam oleh kamera keamanan karena rusak. Kurangnya peralatan modern yang dimiliki pihak kepolisian dianggap semakin memperlambat proses penyelidikan insiden 17 Agustus yang menewaskan 20 orang, mayoritas turis asing ini.
Pada Senin kemarin, kepolisian Thailand mengungkapkan bahwa jejak pelaku pengeboman semakin memudar belakangan ini. Pihaknya merasa tidak yakin apabila terduga pelaku pengeboman masih berada di Thailand.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejauh ini, bukti utama yang dimiliki polisi dari ledakan Kuil Erawan hanyalah sebuah rekaman video CCTV. Dalam rekaman tersebut, seorang pria dengan pakaian berwarna kuning dan berambut gelap menaruh ransel di sekitar area kuil dan berjalan santai keluar sebelum ledakan terjadi.
Terduga pelaku kemudian terlihat menggunakan taksi motor atau tuktuk tak jauh dari kuil. Beberapa saat kemudian, ia diyakini berpindah kendaraan menggunakan taksi mobil.
Pengemudi taksi mobil mengaku bahwa ia mengambil pria tersebut yang diakuinya 'berbahasa Thailand dengan logat asing' dan tampak seperti orang asing. Sebuah deskripsi yang cocok dengan bukti yang dimiliki oleh kepolisian selama satu pekan ini.
Pengemudi taksi kemudian menurunkan pria ini di Jalan Rama IV, jalan utama menuju pusat bisnis Bangkok. Ia menurunkannya di dekat stasiun Hua Lamphong, stasiun kereta utama kota.
"Ia berbicara dengan bahasa Thailand, tetapi dengan logat asing. Saya kira, ia bukan orang Thailand. Ia mirip dengan pria yang ada di gambar," ujar pengemudi tersebut yang menolak menyebutkan namanya demi alasan keamanan.
Kepolisian Thailand pada Selasa menyatakan bahwa pencarian terhadap pelaku dibalik serangan bom yang sebelumnya kurang dari radius 300 meter markas kepolisian nasional telah dipersempit.
Juru bicara kepolisian, Prawut Thawornsiri mengatakan pihaknya telah menghapus sejumlah terduga pelaku yang terlibat insiden ini. Namun, identitas kewarganegaraan pria yang terekam kamera belum juga diketahui hingga saat ini.
Pemerintah Thailand menduga kuat bahwa serangan ini ditujukan untuk merusak perekonomian negeri Gajah Putih tersebut melalui industri pariwisata, salah satu sektor pendapatan tertinggi negara.
Sebagian dari 14 turis asing yang tewas akibat insiden ini berasal dari daratan China dan Hong Kong. Zhang Kejia dari Badan Travel Comfort China mengatakan perjalanan dari China ke Thailand sejauh ini belum mendapat pengaruh signifikan.
"Pada dasarnya kami sudah tidak memiliki turis yang harus dibatalkan karena pengeboman ini," ujarnya kepada Reuters.
(stu/stu)