Jokowi dan PM Timor Leste Bahas soal Perbatasan dan Investasi

Resty Armenia | CNN Indonesia
Rabu, 26 Agu 2015 13:36 WIB
Perdana Menteri Republik Demokratik Timor Leste Rui Maria de Araujo mengunjungi Presiden Jokowi di Istana Merdeka pada Rabu (26/8).
Perdana Menteri Republik Demokratik Timor Leste Rui Maria de Araujo mengunjungi Presiden Jokowi di Istana Merdeka pada Rabu (26/8). (Detikcom/Bagus Prihantoro)
Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerima kunjungan kenegaraan Perdana Menteri Republik Demokratik Timor Leste Rui Maria de Araujo di Istana Merdeka, Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Rabu (26/8). Dalam kesempatan itu, ia mengatakan telah membahas soal perbatasan darat dan maritim, serta perdagangan dan investasi dengan Araujo.

Jokowi menuturkan, ini merupakan kunjungan kenegaraan Araujo yang pertama kali sejak dilantik sebagai perdana menteri pada 16 Februari 2015 lalu.

"Tadi dibicarakan dua hal penting yang akan kita segera selesaikan. Pertama, masalah perbatasan, baik darat atau pun maritim. Perbatasan darat ada dua titik yang belum selesai dan tadi sudah disepakati untuk bisa diselesaikan pada akhir tahun ini," ujar Jokowi di Credentials Room.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Perbatasan yang dimaksud Jokowi adalah Noel Besi-Citrana dan Bijael Sunan-Oben. Sementara perbatasan maritim, ucap mantan Gubernur DKI Jakarta itu, juga akan segera dimulai dari laut bagian utara terlebih dahulu, baru kemudian laut bagian selatan.

Sepakat dengan Jokowi, Araujo mengungkapkan bahwa ada kemajuan mengenai negosiasi perbatasan darat di mana Indonesia dan Timor Leste telah setuju untuk membuka sembilan titik perbatasan dalam rangka memanfaatkan kartu tanda melewati perbatasan. Hal itu dilakukan agar mampu memfasilitasi pergerakan masyarakat kedua negara yang tinggal di wilayah perbatasan itu.

Jokowi lantas melanjutkan, ia dan Araujo membuat kesepakatan mengenai perdagangan dan investasi. Ia menyampaikan, Indonesia terus berkomitmen untuk berpartisipasi dalam pembangunan infrastruktur dalam Timor Leste dan terus meningkatkan hubungan perdagangan yang saling menguntungkan.

Menanggapi hal itu, Araujo menyebutkan, kedua negara juga meningkatkan hubungan di bidang ekonomi, pertahanan, pendidikan, sosial, dan budaya. Tidak hanya hubungan pemerintah dengan pemerintah, melainkan juga bisnis dan hubungan bilateral serta regional.

Ia memaparkan, saat ini terdapat sekitar 400 perusahaan Indonesia di Timor Leste dan 700 orang Indonesia bermukim di Timor Leste. Di saat bersamaan, ada 5.000 pelajar Timor Leste yang menempuh pendidikan di Indonesia.

"Saya menghargai Indonesia dalam membangun kapasitas manusia juga termasuk di bidang pertanian, perikanan, infrastruktur, dan kehutanan. Kami juga menandatangani dua MoU di bidang pertanian dan kehutanan," kata Araujo.

Kedua kepala negara pun sepakat untuk memelihara koordinasi dan konsultasi secara intens melalui mekanisme bilateral yang telah terjadi di Joint Ministerial Commission (JMC), Joint Border Committee (JBC), the Senior Officials Meeting Scorecard of the JMC on Bilateral Cooperation, dan the Senior Officials Meeting of the Commission of the Truth and Friendship.

Araujo menyatakan harapannya agar Timor Leste mampu bergabung dalam keanggotaan ASEAN, karena negaranya berkomitmen penuh untuk bekerjasama dengan negara-negara Asia Tenggara. Tak hanya itu, saat ini telah dijajaki kerjasama trilateral antara Indonesia, Timor Leste, dan wilayah utara teritorial Australia.

"Saya sampaikan terima kasih pada Pemerintah Indonesia yang sudah menyelenggarakan Konferensi Asia Afrika. Dan saya sampaikan selamat ulang tahun ke-70," ujar Araujo yang mengharapkan kedatangan Jokowi ke Dili di masa datang. (stu)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER