Tersangka Perempuan Bom Bangkok Bantah Terlibat Pengeboman

Amanda Puspita Sari | CNN Indonesia
Selasa, 01 Sep 2015 14:22 WIB
Tersangka perempuan serangan bom Bangkok yang ditetapkan oleh polisi Thailand pada Senin (31/8) membantah terlibat dalam serangan bom yang menewaskan 20 orang.
Wanita yang diidentifikasi bernama Wanna Suansan, 26, menyatakan berada di Turki selama tiga bulan terakhir dan terkejut atas penetapannya sebagai tersangka. (Reuters/Thai Police/Handout)
Jakarta, CNN Indonesia -- Seorang perempuan yang dinyatakan sebagai tersangka serangan bom Bangkok oleh polisi Thailand pada Senin (31/8) membantah terlibat dalam pengeboman yang menyebabkan 20 orang tewas. 

Dikutip dari Bangkok Post pada Selasa (1/9), perempuan yang diidentifikasi bernama Wanna Suansan, 26, menyatakan berada di Turki selama tiga bulan terakhir dan terkejut atas penetapannya sebagai tersangka. 

Foto Wanna dirilis oleh pihak kepolisian kepada media pada Senin (31/8) dan ditetapkan sebagai salah satu tersangka yang kini diburu polisi. Kepolisian Thailand telah merilis surat penangkapan Wanna dan satu pria asing berusia 40 tahun yang hingga kini tidak dipublikasikan namanya. 

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara, The New York Times melaporkan Ibrahim Komkham, kepala desa Phang-nga, wilayah tempat tinggal Wanna dan keluarganya, mengaku tidak mengerti mengapa polisi menyatakan Wanna sebagai tersangka.

Menurut keterangan Ibrahim, Wanna bersedia kembali ke Thailand untuk membuktikan bahwa dia tidak bersalah. Ibrahim menyatakan Wanna akan "menyerahkan diri kapan saja dan di mana saja."

Reporter The New York Times, Thomas Fuller dalam akun Twitter miliknya mengatakan bahwa Wanna telah meminta polisi untuk mengirimkan tiket pesawat atau uang tunai untuk membeli tiket pesawat hingga dia dapat kembali ke Thailand. Fuller menyatakan Wanna mengaku tidak memiliki uang untuk membeli tiket.

"Surat perintah tersebut adalah sebuah kesalahan. Thailand membuat saya terlihat seperti ini?," kata Wanna, dikutip oleh Fuller. 

Polisi menetapkan Wanna sebagai tersangka karena dia menyewa sebuah apartemen di distrik Min Buri, sebelah timur laut Bangkok, yang digerebek polisi pada akhir pekan lalu. Polisi menemukan sejumlah material bom dan tumpukan dalam apartemen tersebut.

Sementara, wartawan kantor berita AFP melacak nomor telepon Wanna dan menyatakan pada Senin (31/8) bahwa dia tinggal di kota Kayseri, Turki, bersama suaminya.

Wanna, wanita asal provinsi Phang Nga, Thailand, mengaku terkejut ketika teman-temannya di Thailand memberitahu bahwa fotonya dirilis pihak kepolisian dan ditetapkan sebagai tersangka.

"Saya sangat terkejut dan mengira teman saya bercanda," katanya. 

"Saya belum pernah ke apartemen saya selama hampir satu tahun sekarang. Saya menyewanya dan kemudian teman suami saya yang tinggal di sana. Saya tidak tahu berapa banyak orang yang tinggal di sana," kata Wanna.

"Saya sudah di sini (Turki) sekitar tiga bulan," katanya, sembari menambahkan polisi Thailand telah menghubunginya pada Senin dan memintanya untuk "tidak perlu khawatir" dan tetap menjaga kontak dengan mereka. 

Ketika AFP menghubunginya kembali, Wanna menyatakan dia tidak dapat berbicara lebih jauh karena polisi Thailand memperingatkannya untuk tidak berbicara kepada media.

Polisi Thailand pada Senin menolak mengkonfirmasi apakah Wanna berada di Turki.

Selain Wanna, tersangka pria lain berusia 40 tahun yang foto sketsanya juga dirilis kepolisiian, diyakini juga menyewa apartemen yang digerebek polisi. 

Wanna mengatakan dia tidak mengenal pria tersebut.

Dipublikasikannya foto dan identitas Wanna merupakan upaya polisi Bangkok untuk menangkap pelaku pengeboman di Kuil Erawan pada (17/8) dan ledakan bom di dekat sungai Chao Phraya (18/8).

Hingga saat ini, belum ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas ledakan tersebut. Bantahan dari Wanna menambah sengkarut penyelidikan serangan bom ini. (stu)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER