Polisi Thailand: Penyelidikan Bom Bangkok Sudah 70 Persen

Reuters | CNN Indonesia
Rabu, 02 Sep 2015 19:22 WIB
Kepolisian Thailand mengklaim telah mengalami kemajuan signifikan dalam menemukan dalang ledakan bom di kuil Erawan di Bangkok yang menewaskan 20 orang.
Kepolisian Thailand mengklaim telah mengalami kemajuan signifikan dalam menemukan dalang ledakan bom di kuil Erawan di Bangkok yang menewaskan 20 orang pada 17 Agustus lalu. (Reuters/Kerek Wongsa)
Bangkok, CNN Indonesia -- Kepolisian Thailand mengklaim telah mengalami kemajuan signifikan dalam menemukan dalang ledakan bom di kuil Erawan di Bangkok yang menewaskan 20 orang pada 17 Agustus lalu.

Seorang pria yang ditangkap sekitar 1 km dari perbatasan Kamboja pada Selasa (1/9) mengatakan kepada polisi bahwa ia bukan pelaku pengeboman, melainkan hanya berada di dekat area ledakan bom.

“Wajar bahwa tersangka menyangkal dia melakukannya, tapi kami masih harus terus melihat ke dalam," kata Wakil Kepala Kepolisian Nasional Chakthip Chaijinda kepada wartawan, Rabu (2/9).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sekarang kasus ini telah berkembang sekitar 70 persen."

Tersangka terbaru yang ditangkap pada Selasa tinggal di Nong Chok, Bangkok, daerah yang sama dengan apartemen pria yang ditangkap pada Sabtu lalu. Di apartemen tersangka yang ditangkap Sabtu, polisi menemukan tumpukan paspor palsu, TNT, C4, dan pupuk.

Juru Bicara Polisi Thailand Prawut Thawornsiri mengatakan sidik baru tersangka terbaru ditemukan pada bahan peledak di ruangan yang sama.

“Pria itu...mungkin orang yang mengambil bom keluar dari ruangan atau membawa bom ke lokasi kejadian," kata Prawut di televisi.

Polisi mengatakan kedua tersangka itu adalah warga asing, namun tak menginformasikan baik nama maupun kebangsaan mereka.

Pada Rabu, polisi merilis surat penangkapan untuk seorang pria yang dipercaya berada di negara asalnya. Pria ini menikah dengan seorang perempuan Thailand yang telah melakukan kontak dengan pihak berwenang Thailand.

Perempuan itu telah menyewa sebuah kamar di sebuah bangunan kedua di Bangkok yang digerebek polisi, di mana bahan pembuat bom ditemukan.

Polisi Thailand telah banyak menerima kritik karena melakukan penyelidikan tambal sulam, pernyataan bertentangan, spekulatif dan sering kali samar terkait kemungkinan pelaku.

Namun penyelidikan polisi tampaknya mengambil momentum setelah penangkapan tersangka pertama pada akhir pekan.

Karena tidak ada yang mengklaim bertanggung jawab atas bom, spekulasi sejauh ini telah berpusat pada simpatisan Muslim Uighur, penentang pemerintah militer, pemberontak etnis Melayu di selatan Thailand dan ekstremis asing.

Pada Juli, Thailand menuai protes dari dunia internasional setelah memulangkan sekitar 109 warga Uighur ke China. Protes disertai dengan kekerasan terjadi di konsulat Thailand di Istanbul.

Banyak warga Uighur dari Xinjiang, China, melarikan diri ke Turki—yang memiliki diaspora Uighur cukup besar—melewati negara-negara Asia Tenggara seperti Thailand.

Tidak jelas apakah kedua orang yang ditahan Thailand adalah warga Turki tetapi polisi telah menginterogasi mereka meskipun seorang penerjemah bahasa Turki dan paspor Turki palsu disita dalam penggerebekan. (stu)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER