Sarah Palin: Penduduk AS Harus Berbahasa 'Amerika'

Reuters | CNN Indonesia
Senin, 07 Sep 2015 13:10 WIB
Politisi Partai Republik Sarah Palin mendukung kritik Donald Trump pada Bush dengan mengatakan penduduk AS harus bicara bahasa Inggris.
Sarah Palin mendukung Donald Trump yang mengusulkan agar semua warga Amerika wajib berbahasa Inggris. (Reuters/Joshua Roberts)
Washington, CNN Indonesia -- Mantan calon wakil presiden AS dari partai Republik Sarah Palin mendukung kritik bakal calon presiden Donald Trump terhadap Jeb Bush yang mempergunakan bahasa Spanyol.

“Satu keuntungan bagi Jeb Bush bisa berbahasa Spanyol, karena ada banyak warga Hispanik yang ikut membantu Amerika,” kata Palin dalam acara televisi CNN, Minggu (6/9).

“Akan tetapi menurut saya kita bisa menyampaikan pesan dan mengatakan: ‘Anda ingin berada di Amerika? A. Anda harus legal atau pergi dari sini. B. Jika sudah ada di sini, berbicara bahasa Amerika.’ Jadi maksud saya, mari berbicara bahasa Inggris,” tambah Palin yang menjadi pasangan capres dan cawapres John McCain dalam pemilu 2008.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Palin, yang populer di kalangan konservatif AS, mangatakan bahwa “aspek pemersatu suatu bangsa adalah bahasa yang dimengerti oleh semua orang.”

Sebagian besar penduduk gelap di AS berasal dari Meksiko dan negara-negara lain Amerika Latin yang mempergunakan bahasa Spanyol sebagai bahasa nasional.

Pada Kamis (3/9), Bush menolak usul Trump bahwa orang harus hanya berbicara bahasa Inggris di Amerika Serikat. Jeb Bush, yang fasih berbahasa Spanyol dan seringkali mempergunakan bahasa itu ketika berkampanye, bertekad untuk tetap mempergunakan bahasa Spanyol kapan saja dia suka.

Donald Trump, yang menjadi bakal calon presiden terpopuler di ajang Partai Republik karena pandangan keras terhadap pendatang gelap mengatakan: “Kita adalah bangsa yang berbahasa Inggris.”

Bush mengatakan sentilan Trump bahwa dia “berbicara bahasa Meksiko” ketika berkunjung ke perbataan AS sangat memecah belah.

Palin mengatakan pernah belajar bahasa Spanyol ketika SMA. “Dan saya juga belajar bahasa Perancis waktu SMA. Seharusnya saya tidak mengambil kedua pelajaran itu karena ketika lulus kedua bahasa itu menjadi tercampur-campur,” ujar mantan gubernur Alaska itu.

Palin juga mengatakan ingin diangkat sebagai menteri energi jika Trump terpilih menjadi presiden.

“Saya banyak memikirkan Departemen Energi, karena sektor energi adalah bayi saya, minyak, gas dan mineral. Bahan-bahan yang diberikan Tuhan ke wilayah dunia ini untuk digunakan oleh manusia, dan bukannya tergantung pada negara asing sehingga kita mengimpor sumber daya mereka,” kata Palin.

“Dan jika saya memimpin di sana,” kata Palin merujuk ke Departemen Energi AS. “Saya akan hentikan itu.” (yns)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER