Jakarta, CNN Indonesia -- Koalisi Arab Saudi mengerahkan 10 ribu tentara ke Yaman sebagai upaya menggempur kelompok pemberontak Houthi yang telah menewaskan 60 tentara negara-negara Teluk pada akhir pekan lalu.
Dilaporkan Reuters pada Selasa (8/9), mengutip ribuan tentara ini ditujukan untuk merebut kembali ibu kota Sanaa dari cengkraman Houthi. Sebelumnya, koalisi ini juga meluncurkan serangan udara di atas Sanaa untuk mengusir Houthi yang telah menguasai kota itu tahun lalu.
"Jumlah tentara koalisi yang telah memasuki Yaman telah meningkat menjadi 10.000," bunyi laporan Al Jazeera dari Saudi selatan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kontingen kedua pasukan Qatar akan tiba hari ini di Yaman setelah memasuki perbatasan. Pasukan koalisi juga menambah persenjataan dengan menyediakan 30 helikopter Apache, sejumlah kendaraan lapis baja dan peluncur roket," bunyi laporan tersebut.
Hingga saat ini, pejabat militer Qatar dan koalisi pimpinan Saudi menolak berkomentar terkait hal ini.
Pasukan koalisi pimpinan Arab Saudi berupaya membantu pendukung Presiden Hadi untuk mendorong Houthi keluar dari selatan kota pelabuhan Aden pada Juli lalu. Pertempuran Saudi dengan Houthi dilaporkan menewaskan sekitar 4.500 orang.
Namun, tidak ada perkembangan berarti di daerah lain, seperti pertempuran di Marib dan pusat kota Taiz yang berujung tanpa perubahan berarti.
Harian Saudi, Al-Sharq Al-Awsat, mengutip sumber koalisi, melaporkan bahwa beberapa sekitar 6.000 tentara dari Mesir dan Sudan akan segera bergabung untuk menggempur Houthi di Yaman. Namun, belum ada pejabat pemerintah negara tersebut yang meluncurkan komentar soal hal ini.
(ama/ama)