Jakarta, CNN Indonesia -- Penembakan masih menjadi teror di Pakistan. Kurang dari 24 jam setelah pekerja teknis saluran berita terbunuh, seorang jurnalis juga tewas ditembak.
Reuters memberitakan, belum diketahui siapa pelaku di balik peristiwa yang terjadi di selatan kota Karachi itu. Yang jelas, polisi mengatakan bahwa selongsong peluru yang ditemukan dalam serangan ke pekerja teknis media sama dengan yang digunakan membunuh empat petugas polisi baru-baru ini.
"Jurnalis menjadi target selanjutnya," kata Amin Yousaf dari lembaga persatuan jurnalis di Pakistan. Ia melanjutkan, "Ini waktunya pihak berwenang melakukan sesuatu daripada hanya melontarkan 'buaian' soal isu itu."
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Aftab Alam, jurnalis yang terbunuh pada Rabu (9/9), ditembak saat tidak sedang bertugas di lapangan. Polisi menerangkan, Alam sedang dalam perjalanan menjemput anak-anaknya di sekolah.
"Ketika Aftab Alam keluar dari rumahnya, dua pria bersenjata yang mengendarai sepeda motor menembaknya dan langsung kabur dari lokasi," ujar Feroz Shah, petugas senior polisi pada Reuters.
Saat ini, status Alam sebenarnya pengangguran. Mantan reporter bisnis di saluran berita Geo News itu baru saja berhenti dari pekerjaannya.
Pakistan termasuk salah satu kota paling berbahaya untuk jurnalis. Tercatat oleh Federasi Jurnalis Internasional, tahun lalu ada sekitar 14 kematian.
Jurnalis memang menjadi target bagi Taliban, yang menghuni perbatasan Afghanistan. Berulang kali Taliban mengancam reporter karena merepresentasikan pemberontakan dengan negatif.
Namun kematian beberapa jurnalis juga bisa dihubungkan dengan keamanan dan partai politik.
Karachi sendiri merupakan kota pusat keuangan di Pakistan. Dihuni sekitar 20 juta orang, kota itu sekaligus juga menjadi lokasi banyaknya aksi kekerasan serta kejahatan yang dilakukan militan.
Dua tahun lalu, militer menegaskan akan menindak keras pelaku kekerasan, pemberontak bersenjata, maupun tersangka militan di Karachi. Namun serangan-serangan yang terjadi belakangan membuat publik bertanya apakah ancaman itu efektif.
Merunut ke belakang, Hamid Mir yang merupakan pembawa acara bincang-bincang di Geo News juga ditembak di Karachi. Peristiwa itu terjadi hanya sepekan setelah pembaca berita Raza Rumi selamat dari penyerangan di Lahore. Sopirnya meninggal.
(rsa/rsa)