PBB Beri Lampu Hijau Penyelidikan Serangan Gas di Suriah

Melodya Apriliana | CNN Indonesia
Minggu, 13 Sep 2015 10:42 WIB
Rusia menarik veto yang mencegah penyelidikan serangan senjata kimia di Suriah sehingga investigasi sudah bisa dilakukan.
Ilustrasi Dewan Keamanan PBB (Reuters/Mike Segar)
New York, CNN Indonesia -- Dewan Kemanan PBB telah menyetujui investigasi internasional terhadap pelaku serangan senjata kimia di Suriah, menurut Kantor Pers PBB, dikutip dari Al-Arabiya. Jumat (11/9).

Penyelidikan bersama dari PBB dan Organisasi untuk Pelarangan Senjata Kimia, OPCW, ini sempat ditunda akibat veto dari Rusia, yang ingin juga memasukkan dugaan serangan dari ISIS di Irak ke dalam investigasi ini.

Namun Rusia telah mencabut veto itu pada Kamis, sehingga membuka jalan bagi dimulainya penyelidikan. Hal ini disampaikan dalam bentuk surat dari Duta Besar PBB untuk Rusia, Vitaly Churkin, kepada Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kantor pers Ban Ki-moon mengonfirmasi masuknya surat tersebut, dan menyatakan bahwa ia menyambutnya dan akan "melakukan segala langkah, tindakan, dan pengaturan yang diperlukan untuk membentuk dengan cepat dan memfungsikan" kerja sama itu, tanpa ditunda lagi."

Rabu lalu, Ban menyampaikan surat kepada Vitaly Churkin, menjamin bahwa PBB akan "berkonsultasi secepatnya" dengan pemerintah Damaskus dalam perjanjian yang mengatur bagaimana misi ini akan berfungsi dan bahwa akan ada "alasan masuka akal" bagi permintaan aksesnya.

Dalam pertanyaannya Kamis kemarin, Ban tidak menyebut kapan penyelidikan ini akan dimulai, namun menyatakan "semua pihak di Republik Arab Suriah akan bekerja sama penuh".

Baik pemerintah Suriah maupun pemberontak membantah telah menggunakan senjata kimia.

Pemerintah Barat mengklaim bahwa pemerintah rezim Bashar al-Assad bertanggung jawab terhadap serangan kimia, termasuk klorin yang menewaskan ribuan orang di negara itu.

Pemerintah Suriah dan Rusia, pendukung besar Assad, menuduh pasukan pemberontak menggunakan gas beracun.

Assad sepakat memusnahkan seluruh senjata kimia yang mereka miliki tahun 2013 lalu, menyusul ancaman serangan militer AS. (den)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER