UNHCR: Keputusan Jerman Membuat Pengungsi Makin Terlantar

CNN Indonesia
Senin, 14 Sep 2015 03:17 WIB
Reaksi berbeda datang dari sejumlah negara Uni Eropa atas keputusan Jerman memperketat perbatasan demi mengurangi kedatangan pengungsi Suriah.
Pengungsi Suriah di Hungaria. (REUTERS/Marko Djurica)
Jakarta, CNN Indonesia -- Keputusan Jerman untuk memperketat daerah perbatasannya dengan sejumlah negara, dimulai dengan Austria untuk menahan kedatangan para pengungsi Suriah  mendapat tanggapan badan dunia yang mengurus para pengungsi, UNHCR, Minggu (13/9) waktu setempat.  

(Baca juga: Jerman Kendalikan Sementara Perbatasan dengan Austria)

Lembaga tersebut menyatakan sebaiknya Uni Eropa mencegah negara-negara anggotanya untuk memberlakukan peraturan yang berbeda di tiap negara dalam hal perbatasan negara. Dikhawatirkan hal ini akan membuat banyak pengungsi jadi warga yang ‘terlantar secara hukum’  

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

UNHCR menganggap pertemuan menteri dalam negeri Uni Eropa pada Senin (14/9) akan jadi ‘semakin penting’ untuk membahas hal ini.

Pada Minggu (13/9) pagi, Jerman telah mengeluarkan aturan baru tentang pengendalian perbatasan, setelah ribuan pencari suaka datang setiap hari ke negara tersebut.

Reaksi Negara-negara Uni Eropa

Perdana Menteri Hungaria Viktor Orban justru menyambut baik keputusan Jerman yang memperketat perbatasannya dari kedatangan para pengungsi. “Kami sangat memahami keputusan Jerman dan kami ingin menyampaikan rasa solidaritas kami,” kata Orban yang menganggap keputusan Jerman tepat untuk menjaga nilai-nilai Eropa dan Jerman sendiri.

Orban bahkan menyebut apa yang dilakukan Jerman adalah langkah pertama. Karena bagaimanapun perbatasan Yunani juga penting untuk dilindungi secepat mungkin.  

Hal yang sama juga disampaikan oleh pemimpin Bavaria, Horst Seehofer. Dia menyebut keputusan Jerman untuk memperketat perbatasan dengan Austria adalah “sinyal penting” bagi seluruh dunia, sebagai kekhawatiran Jerman atas gelombang pengungsi yang datang.

Berbicara dalam konferensi pers di Munich, Seehofer yang pemimpin partai yang mendukung konselor Angela Merkel, mengatakan koalisi pemimpin di Berlin sudah sepakat akan pengetatan perbatasan ini.

Seehofer juga mengajukan permintaan untuk menggandakan anggaran sebesar 1 juta Euro tahun ini untuk pemerintah federal untuk membantu negara dalam menangani arus para pengungsi itu. Dia menyebut situasi saat ini sudah “berubah sangat dramatis” sejak kesepakatan anggaran pekan lalu.

Polandia Menerima Pengungsi dengan Syarat

Sikap yang sedikit berbeda dengan Jerman disampaikan Polandia yang mengatakan tetap akan menerima lebih banyak pengungsi jika  Uni Eropa memperketat perbatasan luarnya, namun dengan beberapa syarat.

Salah satunya adalah memisahkan pengungsi dari yang membutuhkan karena alasan ekonomi dan yang karena alasan keamanan. Warsawa sendiri akan melakukan pemilahan itu.

Rafal Trzaskowski, sekretaris negara bidang hubungan Eropa, mengatakan Polandia siap menunjukkan solidaritasnya kepada krisis pengungsi yang kini berubah jadi bencana kemanusiaan itu.

“Jika beberapa kondisi berikut memang kami temui, kami akan menunjukkan solidaritas yang lebih besar sejauh ini. Kondisi apa saja?” kata  Trzaskowski.

“Yakni ketika kami telah yakin perbatasan luar Uni Eropa sudah aman, kami bisa membedakan mana pengungsi karena alasan ekonomi yang tidak bisa kami tangani, dan pengungsi yang memang membutuhkan bantuan karena mereka melarikan diri dari kematian atau hukuman mati,” Trzaskowski melanjutkan.

Trzaskowski mengatakan kondisi ketiga yang diberikan pemerintah Polandia telah mempengaruhi sejumlah pengungsi yang diverifikasi dan diterima di Polandia dengan dasar ancaman keselamatan. Perdana Menteri Polandia Ewa Kopacz pekan lalu mengatakan telah terjadi peningkatan jumlah pengungsi dari yang semula disebutkannya berjumlah 2.000 jiwa.

Parlemen Polandia rencananya akan membahas lebih lanjut permasalahan krisis pengungsi ini pada Rabu mendatang.

LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER