Malaysia Tahan Tiga Orang Diduga Terlibat Bom Bangkok

Hanna Azarya Samosir | CNN Indonesia
Senin, 14 Sep 2015 13:50 WIB
Malaysia menahan tiga orang lantaran diduga terlibat dalam aksi pemboman Kuil Erawan, Thailand, yang menewaskan 20 orang pada 17 Agustus lalu.
Investigasi panjang bom Bangkok memperoleh momentum setelah penangkapan dua orang tersangka, salah satunya dengan nama paspor Yusufu Mieraili. (National Council for Peace and Order/Handout via Reuters)
Jakarta, CNN Indonesia -- Malaysia menahan tiga orang lantaran diduga terlibat dalam aksi pemboman Kuil Erawan, Thailand, yang menewaskan 20 orang pada 17 Agustus lalu, termasuk seorang warga negara Indonesia.

Menurut kepala kepolisian Malaysia, Khalid Abu Bakar, ketiga orang yang ditangkap terdiri dari dua warga Malaysia, satu pria dan satu wanita, dan satu perempuan Pakistan.

"Kami percaya mereka dapat membantu proses investigasi. Penahanan ini kami lakukan untuk membantu kepolisian Thailand dalam investigasi kasus bom Thailand. Kepolisian Malaysia dan Thailand bekerja sama sangat dekat," ujar Khalid seperti dikutip Reuters, Minggu (13/9).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun, Khalid belum bisa memastikan apakah ketiga orang tersebut akan diterbangkan ke Thailand.

Hingga kini, belum ada kelompok yang terbukti menjadi dalang pengeboman ini.

Sebelumnya, kepolisian Thailand sempat dikritik habis-habisan karena para petingginya kerap melontarkan pernyataan mengenai kemungkinan pelaku, motif, dan informasi yang spekulatif.

Pada awal bulan ini, kepolisian Thailand mengatakan bahwa pelaku utama bom Erawan kemungkinan sudah menyeberangi perbatasan menuju Malaysia. Namun, kepolisian Malaysia tidak yakin pelaku utama berada di wilayah mereka.

Diberitakan sebelumnya, kepolisian Thailand mengeluarkan surat penangkapan untuk seorang warga China terkait pengeboman Bangkok. Pria yang diidentifikasi bernama Abudusataer Abudureheman itu terlihat dalam kamera pengawas berjalan bersama tersangka pengeboman lainnya yang saat ini telah ditangkap.

Kepolisian Thailand juga mengeluarkan surat penangkapan untuk sepasang suami-istri yang diduga telah kabur ke Turki, bernama Emrah Davutoglu dan Wanna Suansan. Wanna adalah satu-satunya tersangka berkewarganegaraan Thailand dalam kasus ini, sedangkan suaminya adalah warga Turki.

Sejak saat itu, dugaan keterlibatan militan Uighur semakin kuat mengemuka.

Diduga serangan ini adalah pembalasan atas tindakan Thailand yang mendeportasi lebih dari 100 pengungsi Uighur kembali ke China. Kelompok HAM mengecamnya dan mengatakan para Uighur ini akan menerima hukuman berat dari pemerintah China.

Keputusan Thailand juga memicu protes besar di Turki, negara dengan warga yang memiliki kesamaan bahasa serta budaya dengan Uighur. (stu/stu)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER