Jakarta, CNN Indonesia -- Mantan perdana menteri Australia Tony Abbott meluncurkan kritik soal kemenangan Malcolm Turnbull pada pemilihan umum internal Partai Liberal yang mengantarkan Turnbull ke kursi perdana menteri, pada Selasa (15/9).
Setelah diumumkan kalah dalam perolehan suara 54-44 dari Turnbull, Abbott menyebut bahwa pemimpin tipe "
revolving door" tidak baik bagi perpolitikan Australia.
Revolving door merupakan istilah politik untuk menyebut tokoh yang memiliki peran besar di dua sektor, pemerintahan dan bisnis.
"Pemilihan umum yang didasari atas kepanikan membuat jabatan perdana menteri Australia bagaikan
revolving door, yang tidak baik bagi negeri kita," kata Abbott, dilansir dari Channel NewsAsia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Percaturan politik berubah selama dekade terakhir. Lebih banyak jajak pendapat dan banyak yang melontarkan komentar tajam dengan tujuan pembunuhan karakter," kata Abbott kepada para wartawan di Gedung Parlemen di Canberra.
"Dan hal ini digunakan oleh budaya media saat ini," ucap Abbott.
Abbott, 57, yang menjabat sebagai perdana menteri ketika memenangi pemilihan umum pada 2013, menyatakan media seharusnya tidak mempublikasikan klaim yang hanya dilontarkan oleh satu pihak, agar pihak tersebut tidak meraih popularitas.
"Media seharusnya menolak untuk berkomplot dan menghina, dan jangan berperan sebagai pisau pembunuh," kata Abbott.
Kritikan keras Abbott kepada media disinyalir karena pemerintahannya tahun ini diwarnai oleh sejumlah kebocoran informasi soal kebijakan dan rumor kepemimpinan ke berbagai organisasi media.
Meski demikian, Abbott berjanji akan mempermudah transisi kepemimpinan. "Tidak akan ada upaya pengrusakan maupun pelemahan kepemimpinan saat ini. Saya tidak pernah membocorkan atau mengorek untuk menjelek-jelekkan siapa pun," kata Abbott
"Negara kita pantas mendapatkan pemimpin yang baik. Saya ingin pemerintah dan negara kita berhasil," kata Abbott.
Selain itu, Abbott menyatakan bangga terhadap koalisi Liberal-Nasional yang berkuasa selama dua tahun. Abbott menilai bahwa penghapusan pajak pertambangan dan karbon yang diterapkan ketika Partai Buruh berkuasa, serta pakta perdagangan dengan China, Jepang dan Korea merupakan kesuksesaan koalisi tersebut.
Abbott juga menyebut bahwa upaya untuk meningkatkan keamanan nasional sehubungan dengan ancaman terorisme dan penyetopan perahu para pencari suaka juga termasuk kebijakan yang sukses.
Abbott sempat selamat dari upaya pemakzulan pertama pada Februari. Namun, sejak terpilih September 2013, Abbott dianggap membuat keputusan yang buruk, merusak kebijakan, ingkar janji dan gagal menetapkan anggaran penghematan yang merugikan warga miskin di negara itu.
(ama/stu)