Diadukan Stafnya, Dubes RI di Argentina Mengakui Diri Tegas

Denny Armandhanu | CNN Indonesia
Sabtu, 19 Sep 2015 09:12 WIB
CNN Indonesia mendapatkan bocoran aduan diplomat di KBRI Buenos Aires untuk duta besar RI di Argentina. Dubes Jonny Sinaga mengaku tidak tahu soal surat itu.
Surat keluhan memuat 22 butir permasalahan di tujuh lembar halaman surat, berisikan rincian keluhan pada staf dan diplomat. (Dok. Istimewa)
Jakarta, CNN Indonesia -- Duta Besar Indonesia untuk Argentina Jonny Sinaga mengaku tidak tahu-menahu adanya surat aduan para diplomat Kedutaan Besar RI di Buenos Aires soal kepemimpinannya yang buruk. Namun dia tidak menampik bahwa gaya dia memimpin memang tegas.

"Saya tidak tahu aduan apa maksudnya. Tapi saya berupaya untuk melakukan yang terbaik untuk negeri karena presiden dan menterinya berupaya melakukan yang terbaik dengan semangat "kerja, kerja, kerja'," kata Jonny saat dihubungi CNN Indonesia, Jumat (18/9).

Jonny menanggapi bocoran surat aduan dari para diplomatnya mengenai kepemimpinannya yang buruk. Surat tersebut diterima CNN Indonesia dari seorang sumber yang tidak ingin disebut namanya. (Baca: Bocoran Dokumen Kemlu, Diplomat Adukan Dubes RI di Argentina)

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam surat itu, disebut bahwa Jonny kerap bersikap kasar dan melontarkan makian yang tidak pantas terhadap para stafnya.

Aduan itu memuat 22 butir permasalahan di tujuh lembar halaman surat, berisikan rincian keluhan. Para diplomat mengatakan bahwa staf di KBRI Buenos Aires telah tertekan fisik dan mental mereka.

Tidak jarang, ungkap surat itu, tekanan ini berujung pada kondisi fisik para staf yang menurun. Hal ini telah menciptakan kondisi yang tidak kondusif lagi bagi kerja KBRI.

"Setiap hari sekpri (sekretaris pribadi) dimaki-maki dengan kata kasar seperti tolol, goblok dan monyet, sering juga gebrak meja dan kami di kantor bisa mendengarnya. Sangat memprihatinkan seorang dubes memperlakukan sekprinya seperti itu," lanjut surat tersebut.

Kendati mengaku tidak tahu adanya surat itu, namun Jonny membenarkan telah memimpin dengan tegas, terkadang marah.

"Itu hak orang menilainya, Mas. Tapi saya hanya marah kalau orang yang dibayari negara tidak bekerja dengan sungguh-sungguh karena kasihan rakyat kecil yang harus bayar pajak untuk membayari kita yang bekerja untuk negara," ujar dia.

Dubes Jonny mengatakan bahwa sejak dia datang, dia telah melakukan perbaikan di KBRI yang sebelumnya dinilainya tidak disiplin.

"Waktu baru masuk ada staf yang masuk pukul 11 padahal banyak pekerjaan yang harus dilakukan. Saya bilang aturannya kan masuk pukul 09. Tapi sekarang tertib," kata Jonny.

"Sebelum saya datang, katanya staf terkotak-kotak dan sekarang tidak lagi. Tapi mungkin untuk perbaikan ini ada yang kurang senang. Itu kita lakukan untuk kemajuan negara kita," lanjut dia lagi.

Dikutip dari situs Kementerian Luar Negeri, Dubes Jonny merupakan diplomat yang meniti kariernya di Kemlu sejak 1988, setelah menamatkan kuliahnya di Fakultas Hukum Universitas Indonesia pada 1987. Di luar negeri, ia pernah ditugaskan antara lain di Australia, PBB di New York, Jepang, hingga pada 2014 mulai menjabat sebagai Duta Besar RI untuk Argentina.

Kementerian Luar Negeri tidak membenarkan atau membantah adanya surat tersebut.

"Karena surat itu rahasia kepada irjen, saya tidak bisa mengiyakan atau menidakkan," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri RI Arrmanatha Natsir.

Ketua Komisi I DPR RI Mahfudz Siddiq mengakui aduan serupa juga pernah berdatangan ke DPR RI.

"Ada pengaduan seperti itu sebelumnya, ada yang terhadap duta besar, konsulat jenderal atau atase. Biasanya tidak langsung kita respon, tapi kita salurkan ke Kemlu," kata Mahfudz.

CNN Indonesia belum berhasil menghubungi pihak pelapor yang merupakan para diplomat RI di Buenos Aires. (stu)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER