WAWANCARA KHUSUS

Jawaban Dubes RI di Argentina Soal Bocoran Dokumen Kemlu

Denny Armandhanu | CNN Indonesia
Senin, 21 Sep 2015 15:04 WIB
CNN Indonesia menerima bocoran salinan surat aduan para diplomat terkait kepemimpinan buruk Dubes RI di Argentina, Jonny Sinaga.
Duta Besar RI untuk Argentina Jonny Sinaga (Dok kemlu.go.id)
Jakarta, CNN Indonesia -- Duta Besar Indonesia untuk Argentina, Jonny Sinaga, dilaporkan memiliki gaya kepemimpinan buruk yang membuat kinerja para diplomat tidak kondusif. Hal ini disampaikan para diplomat di KBRI Buenos Aires lewat sebuah surat aduan ke Kementerian Luar Negeri Indonesia.

Seperti para pejabat Kemlu lainnya, Jonny saat dihubungi CNN Indonesia melalui pesan instan akhir pekan lalu, mengatakan tidak tahu-menahu soal surat tersebut. Namun dia tidak menampik gaya kepemimpinannya yang tegas, terkadang diwarnai amarah, namun itu untuk kemajuan perwakilan.

Berikut kutipan lengkap wawancara Jonny dengan CNN Indonesia:

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kami menerima salinan surat aduan dari para diplomat atas kepemimpinan anda. Tanggapan anda?
Saya tidak tahu aduan apa maksudnya.

Tapi saya berupaya untuk melakukan yang terbaik untuk negeri karena presiden dan menterinya berupaya melakukan yang terbaik dengan semangat "kerja, kerja, kerja.

Saya berpandangan itu hanya bisa berhasil jika didukung oleh seluruh unit di bawahnya, termasuk di KBRI Buenos Aires.

Saya berharap unit KBRI Buenos Aires menjadi salah satu contoh unit kerja yang disiplin dan bersih dalam menggunakan anggaran negara karena uang itu semua adalah uang rakyat.

Artinya apakah bapak membenarkan atau membantah adanya surat tersebut? Ada lebih dari 20 butir keluhan dari bocoran yang kami terima.
Saya tidak tahu. Tapi intinya, terlalu banyak hal penting yang harus kita kerjakan demi kemajuan Indonesia. Salah satunya memanfaatkan hubungan dan kerja sama.

Saya punya keyakinan bahwa negara kita, terutama saat ini, sangat berpeluang untuk makin baik dan maju kalau kita bekerja dengan tulus, jujur, transparan tanpa niat jahat.

Itu yang saya ingin lakukan di KBRI Buenos Aires dan sekarang sudah makin disiplin dan makin bersih.

Dalam surat itu anda dikatakan pemarah. Benar demikian?
Itu hak orang menilainya. Tapi saya hanya marah jika orang yang dibayari negara tidak bekerja dengan sungguh-sungguh. Karena kasihan rakyat kecil yang harus bayar pajak untuk membayari kita.

Saya tidak hanya minta mereka disiplin, saya menjadikan diri sebagai contoh. Sebelum pukul 9 saya sudah hadir dan bekerja. Namun bagi sebagian staf mungkin itu tidak menyenangkan.

Konsekuensi dalam setiap perubahan positif yang kita lakukan pasti ada resistensinya, tapi sepanjang kita melakukan yang terbaik dan tidak ada niat jahat, Tuhan pasti melindungi kita.

Menurut anda apa yang perlu diperbaiki dari KBRI Buenos Aires?
Banyak sekali, misalnya disiplin. Waktu saya baru masuk ada staf yang datang pukul 11 padahal banyak pekerjaan yang harus dilakukan. Saya bilang aturannya kan masuk pukul 9 tapi sekarang sudah tertib.

Penggunaan anggaran harus bersih dan transparan, bahkan staf lokal pun harus tahu dan itu sudah dilakukan sekarang.

Sebelum saya datang, katanya staf terkotak-kotak dan sekarang tidak ada lagi. Untuk perbaikan itu ada yang kurang senang. Tapi itu kita lakukan untuk kemajuan negara kita.

Bapak mengaku membawa perubahan bagi kbri, apakah ini termasuk dengan cara yang tegas?
Betul, tapi dengan tujuan untuk memperbaiki. Banyak sekali masalah yang tidak perlu terjadi (tapi tidak perlulah disampaikan) di KBRI hanya karena tidak segera dikerjakan. Akibatnya negara harus dirugikan. Saya bilang ke teman-teman jika itu dulu langsung ditangani tidak perlu jadi masalah. (den)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER