BOCORAN DOKUMEN KEMLU

Uji Kelayakan Dubes di DPR Tak Sampai Ranah Psikologi

Hanna Azarya Samosir | CNN Indonesia
Selasa, 22 Sep 2015 12:00 WIB
Para dubes sudah melalui uji kelayakan Kemlu dan DPR sebelum bertugas. Beredarnya surat aduan terhadap dubes RI di Argentina, membuat tes itu dipertanyakan.
Tantowi Yahya menyampaikan rasa prihatinnya terhadap aduan para diplomat di Kedutaan Besar Republik Indonesia di Argentina terkait perilaku buruk Duta Besar Jonny Sinaga. (Lamhot Aritonang)
Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Ketua Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia, Tantowi Yahya, menyampaikan rasa prihatinnya terhadap aduan para diplomat di Kedutaan Besar Republik Indonesia di Argentina terkait perilaku buruk Duta Besar Jonny Sinaga.

Pasalnya, menurut Tantowi, semua duta besar yang dikirim sebenarnya sudah melalui uji kelayakan panjang dari Kementerian Luar Negeri sebelum akhirnya menjalani fit and proper test di DPR.

"Setiap calon sebelumnya sudah melalui banyak fase tes di Kemlu, baru dites di DPR. DPR hanya sampai mengetes kompetensi seseorang sebelum dikirim ke negara tugas," ujar Tantowi kepada CNN Indonesia, Selasa (22/9).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tantowi lantas menjabarkan bahwa tes kejiwaan seharusnya sudah dilakukan oleh Kemlu sebelumnya.

"Mekanisme di DPR tidak sampai proses kejiwaan. Itu merupakan wewenang Kemlu sebagai instansi," Tantowi berujar.

Namun, dengan diterimanya surat aduan dari para diplomat, kondisi kejiwaan Jonny dipertanyakan.

CNN Indonesia mendapatkan bocoran surat itu dari sumber yang enggan diungkap identitasnya pekan lalu. Dalam surat itu, para diplomat di KBRI Buenos Aires mengadukan Duta Besar Jonny Sinaga yang dinilai melakukan tindakan tidak terpuji.

Di antara isi dalam surat itu, Jonny disebut memiliki sifat mudah marah dan meledak-ledak. Selain itu, Jonny dinilai tidak rasional dalam memberikan perintah, sehingga menciptakan kondisi kerja yang tidak kondusif.

Melihat laporan ini, Tantowi mengaku prihatin. Pasalnya, perangai buruk Jonny memengaruhi kinerja KBRI Argentina.

"Dari apa yang dilaporkan, kami merasa prihatin karena menyebabkan suasana tidak kondusif dan staf di sana tertekan. Tugas-tugas diplomatik yang diemban oleh Dubes juga terbengkalai. Kalau dilihat dari laporan tersebut, tugas dan fungsi pokok dubes juga tidak dijalankan dengan baik," papar Tantowi.

Hingga kini, DPR masih mempelajari pengaduan tersebut. Kementerian Luar Negeri pun mengirim tim klarifikasi guna mencari kebenaran atas aduan para diplomat tersebut.

"Sesuai ketentuan, Kemlu akan segera mengirimkan tim untuk melakukan klarifikasi dari pihak-pihak terkait. Berdasarkan hasil klarifikasi, akan dibuat laporan untuk dapat diproses melalui mekanisme internal Kemlu," ujar pernyataan Kemlu yang diterima CNN Indonesia, Selasa (22/9).

Kini, Tantowi mengaku sedang menunggu klarifikasi dan respons dari Kemlu. "Kami akan tunggu respons dari Kemlu dan klarifikasi dari Argentina. Kalau memang aduan itu benar, Dubes harus di-recall," kata Tantowi. (stu/stu)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER