Dokumen Bin Laden Ungkap Hubungan Al-Qaidah dengan Iran

Amanda Puspita Sari | CNN Indonesia
Selasa, 22 Sep 2015 17:52 WIB
Dokumen milik pendiri kelompok militan al-Qaidah, Osama Bin Laden mengungkapkan "hubungan yang dekat" antara sejumlah pejabat al-Qaidah dan komandan Iran.
Dokumen milik pendiri al-Qaidah, Osama Bin Laden mengungkapkan hubungan kelompok militan itu dengan Iran. (dok. United States Attorney)
Jakarta, CNN Indonesia -- Dokumen milik pendiri al-Qaidah, Osama Bin Laden, mengungkapkan "hubungan yang dekat" antara sejumlah pejabat tinggi dan komandan militer Iran dengan kelompok militan tersebut sejak tahun 1990-an.

Dikutip dari Al-Arabiya, dokumen yang disita pasukan Amerika Serikat setelah mengepung dan membunuh Bin Laden di tempat persembunyiannya di Abbottabad, Pakistan pada 2011, mengungkap bahwa kelompok militan al-Qaidah bergerak dengan nyaman di Iran.

Dokumen tersebut juga menunjukkan di beberapa kesempatan al-Qaidah berencana mendirikan kantor di Teheran pada 2006. Namun, rencana itu kemudian tidak terkabul karena memerlukan biaya yang tinggi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut dokumen tersebut hubungan antara Iran dengan al-Qaidah sudah terbina sejak era 1990-an, ketika sejumlah pemimpin al-Qaidah berada di Sudan karena konsolidasi Iran-Sudan.

Sementara, dalam pidato di American Enterprise Institute pekan lalu, Dick Cheney mengutip mantan Badan Intelijen Pertahanan Jenderal Michael Flynn, menyatakan bahwa dalam dokumen tersebut terdapat sejumlah surat tentang peran, pengaruh dan pengakuan Iran agar al-Qaidah dapat bergerak bebas di negara itu, selama al-Qaidah bersedia membantu Iran melawan tentara Amerika di Irak dan Afghanistan.

Flynn juga mengimbau agar Kongres AS mencari seluruh dokumen bin Laden yang terkait dengan Iran.

Dalam memo kepada bin Laden, sebuah operasi al-Qaidah menyebutkan bahwa seorang militan telah siap untuk berpergian untuk melakukan tugas militansi.

"Tujuannya, pada perinsipnya, adalah Iran, dan dia ditemani oleh enam hingga delapan jihadis yang dia pilih. Saya mengatakan kepadanya bahwa kita menunggu konfirmasi lengkap dan persetujuan dari Anda untuk bergerak (ke Iran)," bunyi surat tersebut, dikutip dari Wall Street Journal.

"Rencananya adalah: Dia akan berada di Iran selama tiga bulan untuk melatih saudara-saudaranya dan mulai bergerak untuk melakukan misi mereka," tulis surat itu.

Menurut laporan Wall Street Journal, Departemen Perbendaharaan Negara AS mengamati sejumlah koneksi antara Iran dan al-Qaidah ketika AS mencoba menjatuhkan sanksi yang lebih berat kepada Iran.

Dalam pernyataan publik pada 28 Juli 2011, Departemen Perbendaharaan Negara AS menerapkan sanksi kepada enam militan al-Qaidah yang bekerja di Iran.

"Dengan mengekspos rahasia kesepakatan Iran dengan al-Qaidah, maka terdapat kemungkinan penyaluran dana antar keduanya. Kami kembali menyoroti dukungan Iran lainnya terhadap terorisme," kata Wakil Menlu untuk Terorisme dan Keuangan Intelijen, David Cohen.

Dalam pernyataan publik pada 22 Desember 2011, AS mengumumkan hadiah US$10 juta untuk Yasin al-Suri, tokoh yang diduga "mengurus keuangan dan perekrutan al-Qaidah di bawah perjanjian antara al-Qaidah dengan pemerintah Iran."

Pada 6 Februari 2012 lalu, AS juga menuduh Kementerian Intelijen dan Keamanan Iran "memberikan dukungan kepada kelompok teroris, termasuk al-Qaidah."

Pada 6 Februari 2014, AS menegaskan bahwa Yasin al-Suri "telah kembali memimpin cabang al-Qaidah yang berbasis di Iran setelah sempat ditahan di negara itu hingga akhir 2011."

Meski demikian, pada awal musim panas ini, Departemen Luar Negeri AS meluncurkan laporan terbaru tentang terorisme yang menyebutkan bahwa Iran "sebelumnya" membolehkan al-Qaidah untuk beroperasi di pusat fasilitas pipa melalui Iran.

Sebulan setelah laporan ini, Presiden AS Barack Obama mengumumkan tercapainya kesepakatan soal nuklir Iran.

Sementara kesepakatan nuklir dengan Iran masih terus berlangsung saat ini, para pakar menilai AS seharusnya mempublikasikan dokumen bin Laden, terutama yang berkaitan dengan Iran. (ama/stu)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER