Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Luar Negeri Indonesia akhirnya pada Selasa (22/9) mengakui telah menerima surat aduan para diplomat di Kedutaan Besar RI di Argentina terkait kepemimpinan buruk Duta Besar Jonny Sinaga, dan akan melakukan investigasi menyeluruh terkait hal tersebut.
"Pada tanggal 29 Agustus 2015, Inspektorat Jenderal Kementerian Luar Negeri menerima surat pengaduan yang ditandatangani oleh yang diduga staf KBRI Buenos Aires melalui email resmi Kemlu," ujar pernyataan Kemlu.
Selanjutnya, Kemlu akan mengirim tim klarifikasi untuk mengecek kebenaran dari surat aduan para diplomat tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Juru Bicara Kemlu Arrmanatha Christiawan Nasir, mengatakan Irjen Kemlu sendiri sudah memiliki mekanisme untuk menindaklanjuti laporan serupa yang masuk.
“Mekanisme tersebut secara umum dimulai dengan dilakukan investigasi untuk mendapatkan gambaran yang utuh dari pelapor dan yang dilaporkan,” kata Tata, demikian sapaan akrab Arrmanatha, lewat pesan instan kepada CNN Indonesia, Selasa.
Dalam investigasi, selain dari pelapor dan terlapor, pihak Kemlu nantinya juga akan meminta keterangan para saksi.
“Selain itu pihak auditor/pemeriksa juga akan meminta keterangan dari saksi lainnya untuk yang mengetahui masalah. Tindakan selanjutnya menunggu hasil dari investigasi Irjen,” lanjut Tata.
CNN Indonesia mendapatkan bocoran surat dari para diplomat yang ditujukan kepada inspektur wilayah IV, Inspektorat Jenderal Kementerian Luar Negeri Indonesia, dari sumber yang tidak ingin disebut namanya pekan lalu.
Surat berisi 22 butir permasalahan dalam laporan tujuh halaman ini merinci keluhan para diplomat. Intinya, mereka merasa tertekan secara psikologi atas perlakuan yang diterima dari Dubes Jonny. Bahkan, tulis surat itu, tidak sedikit dari staf yang menderita sakit fisik akibat tekanan batin.
Sementara itu, Dubes RI untuk Argentina Jonny Sinaga mengaku siap menanggung risiko karena merasa telah melakukan tugas yang diembannya dengan sebaik-baiknya.
"Kita sudah berupaya melakukan yang terbaik. Tujuan kita untuk membantu pemerintah mewujudkan visinya. Tentu di dalam tugas kita harus selalu siap menerima risikonya," ujar Dubes Jonny saat dihubungi CNN Indonesia, Selasa (22/9).
(stu)