Malaysia Tidak Lindungi Perusahaan Pembakar Hutan Indonesia

Denny Armandhanu | CNN Indonesia
Rabu, 23 Sep 2015 08:39 WIB
Pemerintah Malaysia mengatakan tidak akan melindungi perusahaan asal negara mereka jika terbukti bersalah membakar hutan di Kalimantan dan Sumatra.
Kebakaran hutan di Kalimantan. (Dok. Istimewa)
Kuala Lumpur, CNN Indonesia -- Pemerintah Malaysia mengatakan tidak akan melindungi perusahaan asal negara mereka jika terbukti bersalah membakar hutan di Kalimantan dan Sumatra.

Hal ini disampaikan oleh Menteri Lingkungan dan Sumber Alam Malaysia Wan Junaidi Tuanku Jaafar, dikutip dari Channel NewsAsia, Rabu (23/9). Dia mengatakan, Indonesia harus menerapkan hukumnya dengan tegas dan memperketat pengawasan pembakaran hutan.

Wan Junaidi yang baru dua bulan menjabat menteri ini juga menyayangkan pembatalan pertemuan dirinya dengan menteri lingkungan Indonesia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia mengatakan, pemerintah Jakarta bertindak tidak adil dengan menuduh perusahaan perkebunan asing yang membakar lahan di Sumatra dan Kalimantan. Akibat pembakaran ini, bencana kabur asap terjadi di Jambi dan beberapa wilayah di Malaysia dan Singapura.

"Setiap perusahaan yang beroperasi di Indonesia berarti berada di bawah hukum Indonesia. Jika kalian memiliki hukum yang tepat dan layak, tidak akan ada perusahaan atau individu yang menentangnya. Semua tergantung penegakannya dan ketetapan politik. Kami sebagai negara tidak akan melindungi mereka jika terbukti perusahaan Malaysia yang melakukannya," ujar Wan Junaidi.

Banyak perkebunan kelapa sawit di Kalimantan dan Sumatra tercatat milik perusahaan Malaysia. Perusahaan-perusahaan ini juga terkadang menyewakan lahan mereka untuk perusahaan lain yang lebih kecil.

Menurut Wan, perusahaan penyewa inilah yang diperkirakan menyebabkan kebakaran hutan karena tidak punya pengetahuan dan pengalaman dalam membuka lahan bagi tanaman baru. Cara termudah, tercepat dan termurah bagi mereka adalah dengan membakar lahan.

"Mengapa hal ini banyak terjadi di Kalimantan dan Sumatra, tapi tidak di Malaysia, padahal kami juga punya banyak lahan gambut berpori yang sama, itu karena kami merawatnya. Kami punya keahlian, pengetahuan dan pengalaman, kami siap membantu Indonesia jika dibutuhkan," kata Wan Junaidi.

Wan melanjutkan, bantuan yang siap diberikan Malaysia adalah sistem pencegahan dan peringatan kebakaran lahan gambut, termasuk membangun sumur tabung dan pemadaman di titik api Sumatra dan Kalimantan.

Kedua negara saat ini tengah menggodok nota kesepahaman untuk menjalankan rencana kerja sama itu pada akhir tahun ini. (den)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER