RI Tolak Bantuan Atasi Kebakaran, Singapura Batal ke Sumatera

Anggi Kusumadewi | CNN Indonesia
Minggu, 13 Sep 2015 16:53 WIB
Militer Singapura batal mengerahkan armada dan personelnya ke Sumatera, namun terus berkomunikasi dengan RI. Singapura ikut jadi 'korban' kebakaran hutan RI.
Kabut asap menyelimuti perairan Sungai Siak di Pekanbaru, Riau. (ANTARA/Rony Muharrman)
Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Pertahanan Singapura Ng Eng Hen menyatakan Angkatan Bersenjata Singapura batal mengerahkan personelnya ke Pulau Sumatera setelah Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI Siti Nurbaya Bakar menolak bantuan Singapura untuk menangani kebakaran hutan di wilayahnya.

“Meski pada awalnya otoritas Indonesia menerima tawaran bantuan kami, mereka kemudian menyampaikan apresiasi dan mengatakan memiliki sumber daya yang cukup untuk mengatasinya sendiri,” ujar Kementerian Pertahanan Singapura dalam pernyataan resminya seperti dilansir The Straits Times, Minggu (13/9).

Semula Singapura menawarkan paket bantuan untuk Indonesia, yakni pengiriman satu pesawat militer Hercules C-130 untuk penyemaian awan guna menurunkan hujan buatan, dua C-130 untuk mengangkut tim pemadam kebakaran dari Singapura ke Indonesia, dan helikopter Chinook yang dilengkapi dengan kantong air untuk memadamkan api dari udara.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun Menteri Siti kemarin usai meninjau lokasi kebakaran lahan di Gunung Ciremai, Kuningan, Jawa Barat, mengatakan Indonesia memiliki pesawat dan peralatan yang cukup untuk berhadapan dengan krisis kebakaran hutan yang melanda Sumatera dan Kalimantan.

Siti mengatakan pemerintah RI mengerahkan 20 pesawat untuk menciptakan hujan buatan dan melakukan pengeboman air. Ia menganggap itu cukup untuk sementara waktu. Terlebih, kata dia, pesawat yang dioperasikan untuk water bombing terus bertambah sejak awal September ini.

Selain itu, Badan Nasional Penanggulangan Bencana RI menerjunkan helikopter dan pesawat Casa C-212 Aviocar untuk keperluan pemadaman api. Sementara Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan mengoperasikan pesawat Air Tractor yang disewa dari Australia.

Indonesia, ujar Siti, memang sudah memiliki cukup armada guna memadamkan kebakaran di berbagai titik api. Tinggal bagaimana strategi pemerintah untuk mengefektifkan operasi armada itu di lapangan. (Baca selengkapnya: Basmi Kabut Asap, Pemerintah RI Tolak Bantuan Singapura)

Menanggapi respons pemerintah RI tersebut, Kementerian Pertahanan Singapura menyatakan akan terus berkomunikasi dengan Indonesia dan tetap siap membantu jika nantinya dibutuhkan.

Titip api kebakaran lahan di Indonesia saat ini telah melewati jumlah yang tercatat pada tahun 2013. Indeks Standar Polutan pada Juni 2013 mencapai angka 401, sedangkan pada tahun ini di Jambi, Sumatera, mencapai 408 atau masuk kategori berbahaya. (Baca: Dikepung Asap, Indeks Polusi Udara Jambi di Level Berbahaya)

Jumat kemarin, ada 665 titik panas yang terdeteksi di Sumatera, dengan sebaran 475 titik di Sumatera Selatan, 10 di Bengkulu, 83 di Jambi, 45 di Bangka Belitung, 25 di Lampung, 12 di Riau, 8 di Sumatera Barat, 5 di Kepulauan Riau, dan 1 di Sumatera Utara.

Kebakaran hutan yang menyelimuti Sumatera tersebut terbawa angin dan ikut menyengsarakan negara-negara tetangga RI, yakni Malaysia dan Singapura. Warga Singapura mengeluhkan kondisi udara yang memburuk dua hari terakhir. (Baca: Singapura Sesak Dikepung Asap Kebakaran Hutan RI) (agk)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER