Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Perdana Menteri Malaysia Ahmad Zahid Hamidi menyambangi Kantor Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Luhut Binsar Pandjaitan di Medan Merdeka Barat, Jakarta, Jumat siang (18/9).
Ahmad menemui Luhut untuk membahas berbagai persoalan, mulai masalah ekonomi, sosial, sampai kabut asap kebakaran hutan yang ikut ‘mengepung’ Malaysia. (Baca:
Kabut Asap, Sekolah di Lima Wilayah Malaysia Ditutup)
“Kami bicarakan ekonomi serta masalah sosial seperti legalisasi pekerja-pekerja Indonesia yang tanpa izin, yang bisa pulang dan diberi dokumen. Kami juga bicarakan
jerebu (kabut) dan langkah-langkah yang akan diambil pemerintah Indonesia untuk mengatasinya dengan perencanaan jangka panjang,” kata Ahmad.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ahmad mengatakan senang bisa berdialog dengan Luhut. Ia yakin permasalahan antara Indonesia dan Malaysia dapat selesai dengan adanya hubungan baik antara kedua negara.
Terkait kabut asap, Luhut mengatakan kepada Ahmad bahwa korban yang paling menderita adalah rakyat Indonesia.
"Tingkat pencemaran udara di Indonesia sudah sampai seribu. Sementara beliau katakan di Malaysia baru 120. Oleh karena itu kita yang pertama jadi korban. Korban di sana baru 1 per 10 korban yang ada di Indonesia," kata Luhut.
Ia mengatakan pemerintah Indonesia akan mengambil langkah tegas terkait pelaku pembakar hutan dan lahan.
"Sekarang kami sedang dalam proses memberikan tindakan hukum kepada orang-orang yang telah melakukan pembakaran," ujar Luhut.
Beberapa hari lalu, Luhut memimpin Rapat Satuan Tugas Pengendalian Nasional Operasi Darurat Penanganan Kebakaran Hutan dan Lahan di Gedung Manggala Wanabakti, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
Sementara siang ini Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya berencana mengumumkan nama-nama perusahaan yang terlibat pembakaran lahan di kantornya.
(agk)