Jakarta, CNN Indonesia -- Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Arrmanatha Nasir mengatakan satu Warga Negara Indonesia (WNI) menjadi korban dari tragedi yang menyebakan tewasnya 453 jemaah haji di Mekkah.
Insiden tersebut terjadi karena jemaah berdesak-desakan saat hendak melakukan ibadah lempar jumrah.
"Dikonfirmasi satu WNI jadi korban. Sekarang berada di Rumah Sakit Mina," ujar Nasir kepada CNN Indonesia, Kamis (24/9).
Dihubungi terpisah, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengungkapkan saat ini tim lapangan masih berupaya untuk mengonfirmasi identitas korban.
"Amirul hajj, Kantor Usaha Ad Interim Riyadh dan Konjen Jeddah sedang berada di lapangan," ucap Retno.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di Mekkah, Kepala Daerah Kerja Mekkah Arsyad Hidayat mengatakan pihaknya masih mengidentifikasi mengapa satu WNI tersebut berada di jalur yang tidak biasanya dilewati jemaah haji Indonesia.
Kejadian tersebut terjadi di Jalan 204. Sementara, jemaah haji Indonesia biasanya melewati jalur King Fahd, Arsyad mengatakan Jalan 204 berada 500 meter dari King Fahd.
"Kebetulan ada pihak istri dan keluarga yang mendampingi (WNI tersebut) pada saat itu," ujar Arsyad dalam jumpa pers di Mekkah, Kamis (24/9)
Arsyad turut mengungkapkan sebelumnya telah berkoordinasi dengan ketua-ketua kloter untuk tidak melempar jumrah pada pukul 08.00 hingga 11.00 setempat karena ramainya jamaah pada waktu tersebut.
Lempar jumrah atau lontar jumrah adalah sebuah kegiatan yang merupakan bagian dari ibadah haji tahunan ke kota suci Mekkah, Arab Saudi. Para jemaah haji melemparkan batu-batu kecil ke tiga tiang di kota Mina yang terletak dekat Mekkah.
Dilansir dari keterangan akun Twitter resmi Direktorat Jenderal Pertahanan Sipil Arab Saudi jumlah korban saat ini menembus 310 jiwa. Diduga para korban tewas akibat kelelahan dan kehabisan nafas saat saling berdesakan saat hendak melakukan prosesi lempar jumrah di jalan 204.
(utd)