Jakarta, CNN Indonesia -- Tragedi Mina bukan hanya menyebabkan ratusan jemaah haji tewas dan luka-luka. Menurut informasi yang diterima dari Kepala Daker Jeddah, Arsyad Hidayat, tragedi Mina juga menyebabkan banyak jemaah haji yang 'menghilang'.
Menurut data terkini yang dihimpun dari fakta lapangan sampai Jumat (25/9) pukul 07.00 waktu setempat, ada sekitar 225 orang jemaah.
Data-data jemaah yang dilaporkan belum kembali ke tenda mereka di Mina mulai saat kejadian adalah 14 orang dari kloter BTH 14, 19 orang dari kloter SUB 48, dan kloter JKS 61 sebanyak 192 orang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski demikian, belum ada kepastian apakah 225 orang jemaah ini termasuk dalam jumlah korban tragedi Mina atau bukan. Diperkirakan masih ada berbagai alasan dan kemungkinan mereka belum kembali ke tenda.
Beberapa alasan yang mungkin terjadi antara lain sedang berada di Masjidil Haram untuk beribadah atau mengunjungi kerabat di maktab lain. Kemungkinan lainnya mereka belum kembali, bisa jadi karena tersesat di suatu tempat.
Tragedi Mina ini terjadi pada Kamis (24/9). Musibah ini bisa terjadi karena jemaah yang saling berdesak-desakan di Mina. Sebanyak 717 orang tewas dalam peristiwa desak-desakan di jalan 204 menuju lokasi melempar jumroh, sedang lebih dari 800 lainnya terluka. Tiga orang jemaah Indonesia tewas.
Namun baru dua jemaah Indonesia yang meninggal dan bisa teridentifikasi. Jemaah Indonesia pertama adalah Busyaiyah Saleh Abdul Gafar, pria berusia 50 tahun asal Kalimantan Barat dari Kloter BTH 14. Sedangkan korban yang kedua adalah Hamid Atwii Tarji Rofia (51) asal Probolinggo yang tergabung dalam kloter SUB 48.
"Satu korban masih dilakukan crosscheck identitasnya dengan pihak terkait baik rumah sakit maupun maktab," kata Arsyad dalam pernyataannya.
"Petugas PPIH Daker Mekkah sudah menghubungi keluarga korban meninggal."
(chs)