Jakarta, CNN Indonesia -- Setidaknya 30 orang tewas dan puluhan luka-luka dalam serangan udara oleh koalisi pimpinan AS pada Minggu (27/9) yang menghancurkan sebuah kamp pelatihan ISIS di Suriah timur.
Rami Abdelrahman, kepala kelompok HAM Syrian Observatory yang berbasis di Inggris, mengatakan pada Selasa (29/9), dia yakin serangan itu dilakukan oleh jet tempur Perancis.
Anggota sayap pemuda ISIS, yang disebut Singa Khilafah, yang berusia antara 14 dan 18 tahun, termasuk di antara mereka yang tewas, kata Observatory tanpa mengidentifikasi sumbernya. Kelompok ini memonitor konflik Suriah melalui jaringan kontak di dalam Suriah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Perancis mengatakan pada Minggu bahwa mereka telah meluncurkan serangan udara pertama di Suriah dan menghancurkan sebuah kamp pelatihan ISIS di timur untuk mencegah kelompok itu agar tak melakukan serangan terhadap kepentingan Perancis dan untuk melindungi warga sipil Suriah.
Sebelum ini, Perancis hanya ikut meluncurkan serangan udara di Irak, dan itupun, jumlah serangan Perancis hanya 3 persen dari keseluruhan serangan yang dilakukan koalisi pimpinan Amerika Serikat di Irak.
(stu)