Presiden Nigeria Akan Sekaligus Menjabat Jadi Menteri Minyak

Reuters | CNN Indonesia
Rabu, 30 Sep 2015 09:07 WIB
Tak percaya orang lain memegang sektor penyumbang terbesar pendapatan Nigeria, Presiden Muhammadu Buhari akan sekaligus menjabat sebagai menteri minyak.
Tak percaya orang lain memegang sektor penyumbang terbesar pendapatan Nigeria, Presiden Muhammadu Buhari akan sekaligus menjabat sebagai menteri minyak. (Reuters/Akintunde Akinleye)
New York, CNN Indonesia -- Presiden Nigeria Muhamadu Buhari akan sekaligus menjabat sebagai menteri minyak di kabinet barunya, karena tak memercayai orang lain memegang sektor pendapatan terbesar Nigeria itu.

Pada Selasa (29/9), Buhari, yang mulai menduduki kursi presiden pada akhir Mei lalu, berjanji memerangi korupsi, dan telah menegaskan dia ingin merombak sektor minyak di negara dengan perekonomian terbesar di Afrika itu. Minyak menyumbang 70 persen pendapatan Nigeria.

"Saya berniat untuk tetap menjadi menteri sumber daya minyak bumi," kata Buhari dalam sebuah wawancara dengan Reuters di sela-sela sidang Majelis Umum PBB di New York.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Buhari belum memberikan nama menteri yang akan duduk di kabinetnya, namun diperkirakan akan mengirimkan nama calon ke parlemen Nigeria dalam beberapa hari mendatang.

Merupakan mantan jenderal yang pernah memerintah Nigeria 30 tahun lalu, Buhari memiliki pengetahuan mendalam tentang sektor minyak, setelah menjadi kepala Petroleum Trust Fund di bawah penguasa militer Sani Abacha pada 1990-an dan menjadi menteri minyak pada 1970 di bawah Presiden Olusegun Obasanjo.

Jatuhnya harga minyak global telah memukul keuangan publik Nigeria dan melemahkan mata uang naira-nya, memicu inflasi bahkan menunda pembayaran gaji pegawai negeri.

Buhari mengatakan dia akan memulihkan dan melacak pencurian uang dari sektor minyak selama bertahun-tahun.

Sementara itu, lembaga yang kini bertugas untuk melakukan audit terlait hilangnya uang dari sektor minyak mengatakan mereka tak bisa memperoleh dokumentasi yang cukup. Minyak tak hanya dicuri dari kesenjangan pengawasan dan pembukuan, namun penghitungan jumlah minyak yang dihasilkan juga luput di pipa-pipa, sumur-sumur dan terminal ekspor minyak. (stu)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER