Bantu Pengungsi, Jerman Terjemahkan Konstitusi ke Bahasa Arab

Hanna Azarya Samosir | CNN Indonesia
Kamis, 01 Okt 2015 14:07 WIB
Jerman menerjemahkan 20 pasal konstitusi yang menjabarkan hak dasar dan kebebasan ke dalam bahasa Arab agar para pengungsi dari Suriah dapat berintegrasi.
Hingga kini, Jerman sudah menerima 500 ribu permintaan suaka dari jumlah keseluruhan diperkirakan mencapai 800 ribu hingga satu juta pada akhir tahun. (Reuters/Leonhard Foeger)
Jakarta, CNN Indonesia -- Jerman kini sudah menerjemahkan 20 pasal konstitusi mereka yang menjabarkan hak dasar dan kebebasan ke dalam bahasa Arab agar para pengungsi dari Suriah dapat dengan mudah berintegrasi dalam masyarakat.

Seperti dilansir RT, Rabu (30/9), Jerman sejauh ini sudah mencetak 10 ribu kopi konstitusi berbahasa Arab tersebut dan siap mendistribusikannya ke pusat-pusat pengungsi di seluruh pelosok negara.

"Orang yang datang ke sini tidak hanya harus belajar bahasa Jerman, tapi juga belajar aturan main hidup bersama. Dua puluh pasal pertama dalam konstitusi adalah apa yang membentuk kebudayaan kami (Jerman)," ujar Wakil Kanselir Jerman, Sigmar Gabriel.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Gabriel, langkah ini diambil semata-mata untuk memudahkan integrasi para pengungsi dengan masyarakat, bukan mengekang hak atau kebebasan mereka. Hal ini juga dilakukan untuk melindungi nilai-nilai tradisi Jerman, isu yang dikhawatirkan warga jika para pengungsi diterima negara.

"Ketika datang ke Jerman, tidak ada yang dipaksa untuk mengganti agama atau mengubah kehidupan pribadinya, Namun, apa yang penting bagi kebudayaan kami adalah prinsip-prinsip masyarakat demokrasi kami dapat berlaku bagi semua orang," kata Gabriel.

Di saat yang sama, imbuh Gabriel, para pengungsi juga harus menerima dan menghargai prinsip-prinsip divisi agama, negara, kesetaraan hak pria dan perempuan, kebebasan berekspresi, termasuk identitas seksual. Gabriel terutama menekankan bahwa Jerman juga tidak menoleransi anti-Semit.

Tak hanya pemerintah, beberapa perusahaan pribadi juga mulai mencari upaya untuk berintegrasi dengan para pengungsi, salah satunya Siemens. Perusahaan teknologi tersebut baru saja meluncurkan program magang bagi pengungsi agar mereka dapat berbaur dengan masyarakat Jerman.

Lebih jauh, pemerintah Jerman pada 24 September juga telah mengalokasikan dana tambahan sebesar dua miliar Euro untuk membangun perumahan pengungsi. Sekitar 500 juta Euro dari dana tersebut akan digunakan untuk konstruksi pusat akomodiasi baru.

Pemerintah lokal bahkan sudah menyediakan lahan perumahan bagi pengungsi dengan memugar properti komersial kosong dan apartemen menjadi tempat penampungan.

Hingga kini, Jerman sudah menerima 500 ribu permintaan suaka dari perkiraan jumlah keseluruhan yang bisa mencapai 800 ribu hingga satu juta pada akhir tahun.

Namun, tak semua warga Jerman senang dengan upaya negaranya untuk membantu para pengungsi. Sekelompok massa menyerang 400 fasilitas yang dirancang untuk menampung pencari suaka tahun ini.

Badan Intelijen domestik Jerman, BfV, memperingatkan kemungkinan meningkatnya ekstremisme kanan dan kiri di negara tersebut. (stu/stu)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER