Jakarta, CNN Indonesia -- Organisasi Haji dan Ziarah Iran menyatakan jumlah jemaah haji asal Iran yang tewas dalam tragedi di Mina, Arab Saudi pada pekan lalu terus bertambah, hingga mencapai 464 orang.
Dilaporkan Reuters, banyaknya jemaah Iran yang tewas membuat tragedi Mina sebagai insiden paling mematikan bagi Iran, sejak lebih dari 600 warga Iran tewas dalam gempa bumi pada 2005.
"Tujuh hari setelah insiden itu dan setelah mengunjungi rumah sakit (di Arab Saudi), kami dengan sedih mengumumkan bahwa jumlah jemaah Iran yang meninggal menjadi 464 orang," bunyi laporan organiasi tersebut dalam pernyatan yang ditayangkan di stasiun TV, IRIB, Kamis (1/10).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pekan lalu, Iran menyatakan bahwa 239 jemaah haji Iran tewas karena dalam berdesakkan dan terinjak-injak ketika akan melontar jumrah di Mina. Sebanyak 200 jemaah Iran dinyatakan hilang saat itu.
Kepala pusat lembaga medis Bulan Sabit Merah Iran di Teheran, Ali Marashi menyatakan pemerintah Iran pemistis jemaah yang hilang kini masih hidup.
Kantor berita IRNA melaporkan terdapat 14 warga Iran yang saat ini tengah dirawat di sejumlah rumah sakit di dekat lokasi kejadian. IRNA juga menyebutkan bahwa nama-nama korban yang tewas akan segera dirilis.
Tahun ini, sebanyak 64 ribu warga Iran menunaikan ibadah haji ke Arab Saudi.
Sebelumnya, sejumlah pejabat Iran mengklaim jumlah keseluruhan korban tewas dari tragedi Mina lebih dari 1.000 orang. Meski demikian, Saudi menyatakan jumlah korban mencapai 769 orang.
Media Saudi dan Iran saling tuduh soal penyebab tragedi ini. Menurut media Saudi, sebanyak 300 jemaah haji asal Iran yang tidak tertib dan datang dari arah berlawanan yang menyebabkan kerusuhan ini. Sementara, media Iran menyebutkan tragedi ini disebabkan oleh penutupan sejumlah ruas jalan karena kedatangan putra mahkota Saudi.
Hingga saat ini, penyelidikan soal tragedi Mina belum selesai dan belum diketahui penyebab para jemaah haji berdesakkan saat ingin melontar jumrah.
(ama/ama)