Jakarta, CNN Indonesia -- Perdana Menteri Irak, Haider al-Abadi mengumumkan pembukaan 'Green Zone' untuk publik pada Minggu (5/10) sebagai bagian dari reformasi dan keterbukaan yang lebih besar.
'Green Zone' merupakan wilayah seluas 10 km persegi yang terletak di tepi Sungai Tigris. Zona ini merupakan wilayah yang dikelilingi oleh dinding beton dan terlarang bagi sebagian besar rakyat Irak karena masalah keamanan sejak invasi AS tahun 2003 yang menggulingkan Saddam Hussein.
'Green Zone' merupakan wilayah yang menampung bangunan pemerintah dan kedutaan asing termasuk dari Amerika Serikat. Zona ini mejadi lambang isolasi para pejabat Irak dengan rakyatnya, dan kerap kali menyebabkan gangguan lalu lintas yang cukup parah di Baghdad yang berpopulasi tujuh juta orang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejumlah pos pemeriksaan dan perbatasan selama bertahun-tahun memblokir beberapa ruas jembatan dan jalan raya yang mengarah ke 'Green Zone'. Salah satu istana Saddam Hussein dan markas pendudukan AS pernah berdiri di markas ini.
"Membuka 'Green Zone' adalah salah satu prosedur yang kami janjikan pada rakyat. Kami bergerak maju dengan reformasi dan kami tidak akan mundur," kata Abadi dalam akun Twitter miliknya, dikutip dari Reuters.
Langkah ini muncul di tengah gelombang protes warga Irak di Baghdad dan sejumlah kota di selatan yang menyerukan penyediaan pelayanan publik untuk warga, pengadilan bagi politisi yang korup dan perombakan sistem yang diduga penuh praktik korupsi dan tidak kompeten.
Pemerintahan Abadi telah berupaya berbenah, dengan memangkas sejumlah pejabat senior pemerintahan, memotong anggaran untuk keamanan politisi dan melakukan penghematan anggaran negara serta menenangkan masyarakat di tengah protes soal pemerintahan yang buruk.
Para pejabat keamanan setempat menyatakan dua pintu masuk menuju 'Green Zone' dibuka untuk rakyat dengan tentara pasukan khusus menjaga keamanan disekitar wilayah itu.
Juru bicara perdana menteri, Saad al-Hadithi menyatakan Abadi menyambut sendiri sejumlah warga di dalam kendaraan mereka ketika memasuki 'Green Zone' melalui salah satu pintu yang baru dibuka pada Minggu.
"Tentara pasukan khusus berkoordinasi dengan tentara keamanan Baghdad untuk memastikan keamanan akan terjaga dan mencegah serangan teroris," kata juru bicara Kementerian Dalam Negeri Irak, Brigjen Saad Maan.
Meskipun dikelilingi dinding beton, 'Green Zone' kerap kali menjadi target pengeboman selama beberapa tahun terakhir.
(ama/ama)