Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Pertahanan Rusia, Sergei Shoigu, menyampaikan telah meluncurkan pengeboman ke Suriah melalui pasukan angkatan laut. Hal itu disampaikan Shoigu kepada Presiden Vladimir Putin dalam sebuah telekonferen.
Shoigu menyebut, sebanyak empat kapal perang Rusia telah melontarkan misil ke arah Suriah dan mengenai 11 target. Dia menjelaskan, serangan diluncurkan dari Laut Kaspia dengan menggunakan roket jarak jauh yang mampu menyasar target hingga 1500 kilometer.
Serangan yang dilakukan kemarin, Rabu (7/10), itu menandai kedekatan dan juga kerjasama militer antara Rusia dan rezim Presiden Suriah, Bashar al-Assad.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rusia dan Suriah disebut telah meluncurkan kordinat serangan terhadap faksi-faksi Islam di beberapa kota di provinsi Hama dan Idlib, di sebelah barat Suriah.
Serangan Rusia kepada Suriah saat ini memang dipertanyakan. Terlebih oleh Amerika Serikat. CNN menuliskan, jika serangan udara yang dilakukan oleh Rusia adalah benar, maka hal itu akan kian membuktikan bahwa tujuan utama Rusia adalah menaikan nama Presiden al-Assad, bukan untuk melawan teroris.
Di tempat lain, meski kapal perang dan jet tempur mereka meluncurkan serangan-serangan, Rusia mengatakan bahwa pihaknya ingin mendukung AS dalam melakukan serangan kepada Suriah.
Meski begitu, Sekretaris Pertahanan AS, Ashton Carter, menyebut kampanye serangan udara yang dilakukan oleh Rusia di Suriah adalah kesalahan yang sangat mendasar. Dia mengatakan, AS tidak siap untuk bekerjasama dalam operasi di Suriah.
Padahal, Wakil Menteri Pertahanan Rusia, Anatoly Antonov, telah mengindikasikan adanya kerjasama yang sedang berlangsung antara negaranya dengan AS.
Antonov sempat mengatakan, Rusia sedang bersiap untuk mengumpukan informasi dari AS, sebagai pemimpin melawan ISIS, dan menyebut telah siap berbagi target pengintaian.
Seorang juru bicara kementerian, seperti yang dikutip oleh kantor berita Rusia TASS, mengatakan kementerian pertahanan Rusia telah merespon permintaan dari Pentagon. Hal itu kemudian disimpulkan sebagai sebuah ajakan dari AS untuk berkoordinasi.
"Kami tinggal membahas detail teknis, yang akan dibahas hari ini oleh perwakilan Kementerian Pertahanan Rusia dengan para petinggi Pentagon," ujar juru bicara Menteri Pertahanan Rusia, Mayor Jenderal Igor Konashenkov kepada TASS.
Di tempat terpisah, perwakilan Pentagon mengatakan, militer AS baru-baru ini terpaksa mengalihkan satu pesawat dari langit Suriah untuk memastikan jarak aman dengan pesawat tempur Rusia.
Hal tersebut juga diakui oleh seorang petinggi Kementerian Pertahanan AS, yang mengatakan pilot-pilot AS saat ini di perintahkan untuk mengganti haluan jika menemukan pesawat Rusia terdeteksi radar pada jarak 20 mil laut atau 37,04 kilometer.
(meg)