Korban Tewas Bom Ganda di Turki Bertambah Jadi 95 Orang

Basuki Rahmat N | CNN Indonesia
Minggu, 11 Okt 2015 05:14 WIB
Jumlah korban tewas diperkirakan masih bakal terus bertambah mengingat jumlah korban luka mencapai 246 orang yang sebagian luka parah.
Bom ganda meledak di luar stasiun kereta api utama di Ankara menewaskan sedikitnya 20 orang pada Sabtu (10/10), bertepatan dengan aksi unjuk rasa. (Reuters/Tumay Berkin)
Jakarta, CNN Indonesia -- Korban tewas akibat bom ganda dari dua tersangka pelaku bom bunuh diri di Turki terus bertambah menjadi 95 orang. Jumlah tersebut diperkirakan bakal terus bertambah mengingat jumlah korban luka mencapai 200 orang lebih yang sebagian luka parah.

Kantor Perdana Menteri Turki, seperti dilaporkan Reuters, menyebutkan bahwa sejauh ini jumlah korban luka-luka yang masih dirawat mencapai 246 orang. Sebanyak 48 di antaranya mendapat perawatan intensif karena menderita luka yang parah.

Adapun mengenai jumlah korban tewas sebelumnya, Menteri Kesehatan, Mehmet Muezzinoglu menyatakan dalam konferensi pers bahwa korban tewas mencapai 86 orang, sementara korban luka mencapai 186 orang, 28 orang di antaranya menjalani perawatan intensif.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Perdana Menteri Turki Ahmet Davutoglu mengumumkan tiga hari berkabung melalui konferensi pers, Sabtu (10/10) waktu setempat. Ia juga memastikan bakal membawa para pelaku untuk diadili dan dihukum seberat-beratnya.

Selain kepedihan yang dirasakan para keluarga dan kerabat korban, teror bom diri yang mematikan itu telah menimbulkan kekhawatiran seluruh warga Turki akan kemungkinan terjadinya serangan bom bunuh diri susulan.

Presiden Tayyip Erdogan dalam pernyataannya menyerukan "solidaritas dan tekad" pasca serangan tersebut. "Seperti serangan teror lainnya, serangan di stasiun kereta api Ankara menargetkan persatuan, kebersamaan, persaudaraan dan masa depan kita," ujar Erdogan.

Saksi mata menyatakan bahwa dua ledakan terjadi hanya terpisah beberapa detik sekitar pukul 10 pagi waktu setempat, ketika ratusan demonstran tengah berunjuk rasa yang direncanakan digelar secara "damai" untuk memprotes konflik antara pasukan keamanan Turki dan kelompok militan Kurdi di wilayah tenggara Turki.

"Saya mendengar satu ledakan besar pertama dan mencoba untuk melindungi diri saya dari jendela yang pecah. Sesaat setelahnya, ada ledakan yang kedua," kata Serdar, 37, yang bekerja di toko koran di stasiun kereta api. "Ada berteriak dan menangis dan saya berlindung di balik tumpukan koran selama sementara waktu. Saya bisa mencium bau daging terbakar.”

Serangan bom bunuh diri dari dua tersangka pelaku bom bunuh diri terjadi dalam aksi unjuk rasa aktivis pro-Kurdi dan sayap kiri di luar stasiun kereta api utama Ankara pada Sabtu (10/10). Tragedi ini terjadi hanya beberapa pekan menjelang pemilihan umum Turki. (obs)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER