Hindari Bentrok di Udara Suriah, AS dan Rusia Berdiskusi

Denny Armandhanu | CNN Indonesia
Minggu, 11 Okt 2015 11:55 WIB
Rusia menggencarkan serangan udara ke wilayah Suriah dengan dalih menghantam daerah kekuasaan ISIS, namun warga sipil turut menjadi korban.
Rusia menggencarkan serangan udara ke wilayah Suriah dengan dalih menghantam daerah kekuasaan ISIS, namun warga sipil turut menjadi korban. (Reuters/Ministry of Defence of the Russian Federation)
Damaskus, CNN Indonesia -- Amerika Serikat dan Rusia melakukan pembicaraan terkait serangan udara ke Suriah. Kedua negara berdiskusi soal menghindari bentrokan jet tempur di udara.

Diberitakan Reuters, Sabtu (10/11), Rusia dan AS melakukan pembicaraan melalui telekonferensi selama 90 menit. AS khawatir misi mereka di Suriah bisa bentrok dengan Rusia jika operasi kedua negara tidak dilakukand dengan koordinasi.

Pasalnya, jet Rusia dan AS rawan bentrok di udara. Sebelumnya, sebuah jet AS terpaksa mengalihkan rute mereka untuk menghindari pertemuan dengan pesawat tempur Rusia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Diskusi ini sangat profesional dan fokus pada implementasi prosedur keamanan khusus. Kemajuan tercipta dalam pembicaraan dan AS setuju mengadakan pembicaraan lainnya dengan Rusia di masa mendatang," kata Kementerian Pertahanan AS dalam pernyataannya.

AS dan Rusia mendukung dua kubu yang berbeda di Suriah. Rusia mendukung rezim Bashar al-Assad sedangkan Amerika berada di pihak pemberontak anti pemerintah. Persamaan Rusia dan AS dalam hal ini adalah mereka memiliki musuh bersama, yaitu ISIS.

Rusia menggencarkan serangan udara ke wilayah Suriah dengan dalih menghantam daerah kekuasaan ISIS. Namun serangan Rusia ini dikecam karena juga mengincar kelompok pemberontak anti pemerintahan Bashar al-Assad.

Perwakilan Kementerian Pertahanan Rusia Mayor Jenderal Igor Konashenkov yang mengatakan bahwa dalam 24 jam terakhir mereka melakukan 64 serangan ke 55 target ISIS di Suriah.

Konashenkov mengatakan target serangan mereka termasuk pusat komando, gudang senjata dan pusat latihan, di provinsi Raqqa, Hama, Damaskus dan Aleppo.

Raqqa adalah wilayah utama kekuasaan ISIS di timur Suriah, sementara daerah lainnya dikuasai kelompok pemberontak dan sebagian kecil kekuatan ISIS.

Menurut laporan lembaga Syriah Observatory for Human Rights, Rusia yang memulai serangan sejak 30 September lalu juga menggempur Provinsi Latakia, wilayah pesisir yang menjadi wilayah sekte Syiah Alawi, serta Hama di timur jauh.

Dalih Rusia menyerang ISIS dipatahkan oleh laporan kelompok pemberontak dan negara-negara Barat yang mengatakan Kremlin menyerang kubu oposisi Assad yang sama sekali tidak terkait ISIS, termasuk militan didikan Amerika Serikat.

Human Right Watch, HRW, mengatakan Jumat malam lalu bahwa serangan Rusia di Homs menewaskan 17 warga sipil. HRW mengatakan bahwa serangan itu harus diselidiki atas dugaan kejahatan perang. (den)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER