Puluhan Warga Tunisia Diculik di Libya

Amanda Puspita Sari/Reuters | CNN Indonesia
Selasa, 13 Okt 2015 18:48 WIB
Pria bersenjata menculik puluhan warga Tunisia di sebelah barat laut Libya pada Selasa (13/10) demi meminta pejabat Libya yang ditahan di Tunisia dibebaskan.
Ilustrasi penculikan (Thinkstock/stokkete)
Jakarta, CNN Indonesia -- Sekelompok pria bersenjata menculik puluhan warga Tunisia di sebelah barat laut Libya pada Selasa (13/10) dan menuntut pembebasan seorang pejabat Libya lokal yang ditangkap di Tunisia pekan ini.

Dilaporkan Reuters, menurut laporan dewan kota Sabratha, seorang pejabat Libya yang ditahan berasal dari Sabratha, kota pesisir antara ibu kota Tripoli dan perbatasan Tunisia. Pejabat yang tak diungkapkan identitasnya tersebut ditangkap bersama dengan sejumlah warga Libya lainnya di bandara Tunis pada Sabtu (10/10).

Mereka terbang ke Tunis dalam rangka kunjungan yang diselenggarakan oleh PBB. Pejabat Tunisia tidak bersedia memberikan komentar.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Para pria bersenjata menculik ayah saya. Kami berbicara dengan para penculik melalui telepon dan mengatakan kepada bahwa mereka akan melepaskan mereka hanya ketika Tunisia membebaskan para pejabat Libya ditangkap di Tunisia," ujar putri salah satu warga Tunisia yang disandera kepada radio lokal.

"Saya meminta pemerintah ikut menyelesaikan masalah ini," kata sang putri yang tak diungkapkan identitasnya.

Mustapha Abd El Kebir, aktivis hak asasi manusia Tunisia yang memiliki kontak di Libya, menyatakan bahwa puluhan warga Tunisia ditahan di Sabratha.

Kelompok bersenjata di Libya sering bertindak dengan impunitas karena kekosongan keamanan di negara ini. Kedua faksi mengklaim pemerintahan Libya dan para pendukung masing-masing faksi yang bersenjata saling bertempur untuk memegang kendali negara Afrika Utara ini, empat tahun setelah jatuhnya Muammar Gaddafi dari kekuasaan.

Tunisia dan warga negara asing lainnya telah diculik atau ditahan di masa lalu untuk menekan pemerintah mereka untuk melepaskan Libya diadakan di luar negeri.

Ini bukan kali pertama warga Tunisia diculik di Libya. Tahun ini, kelompok bersenjata menyerbu konsulat Tunisia di Tripoli dan menculik 10 staf sebelum akhirnya dilepaskan. Tunisia menutup konsulatnya setelah penculikan itu.

Hubungan antara negara tetangga di wilayah Afrika Utara ini menjadi semakin tegang, dengan pemerintah Tunisia khawatir dengan kekacauan yang terus terjadi Libya setelah pemberontakan terhadap Gaddafi pada 2011 silam akan merembet ke negara mereka. (ama/stu)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER