Dubai, CNN Indonesia -- Seorang pria bersenjata menembak mati lima orang dalam serangan ke satu gedung pertemuan muslim Syiah di Arab Saudi sebelum tewas ditembak mati oleh polisi.
“Satu orang melepas yang tembakan ke arah husseiniya akhirnya tewas ditembak, pelaku berusia 20-an tahun,” lapor televisi pemerintah Al Ekhbariya.
Serangan pada Jumat (16/10) yang diklaim oleh ISIS ini akan meningkatkan ketegangan di provinsi Timur Arab Saudi yang mayoritas penduduknya adalah Muslim Syiah. Provinsi ini menjadi pusat serangan militan garis keras Sunni yang memandang muslim Syiah adalah murtad yang pantas dibunuh.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seorang warga yang dihubungi lewat telepon oleh kantor berita Reuters mengatakan pelaku datang ke gedung pertemuan di kota Saihat itu dengan taksi tetapi dihentikan di pos penjagaan yang didirikan oleh para sukarelawan untuk melindungi tempat itu.
Polisi kemudian tiba dan tembak menembak terjadi, dan warga mengatakan sejumlah orang luka dan pelaku tewas.
ISIS mengklaim bertanggung jawab atas serangan itu melalui pernyataan yang diunggah di dunia maya.
“Dengan dukungan Tuhan, pejuang kalifah Shuja al-Dawsari, melepas tembakan senapan Kalashnikov ke arah kuil kaum murtad.”
Rekaman video amatir yang disebut diambil oleh pegiat di dalam gedung memperlihatkan umat, termasuk anak kecil, berlari ke arah pintu masuk ketika mendengar tembakan untuk kemudian mundur karena ketakutan.
ISIS telah melancarkan serangkaian serangan mematikan di dalam wilayah Arab Saudi dalam beberapa bulan terakhir yang bertujuan memicu konfrontasi sektarian di semenanjung Arab, dan menyingkirkan dinasti kerajaan di negara-negara Teluk.
Serangan bom bunuh diri menewaskan setidaknya 15 orang dalam serangan di masjid yang digunakan oleh pasukan keamanan di Arab Saudi barat daya pada Agustus lalu, dan dua serangan bom bunuh diri di masjid-masjid Syiah pada Mei lalu menewaskan 25 orang.
Sekelompok sukarelawan mendirikan pos penjagaan di tempat-tempat suci Arab Saudi yang mayoritas penduduknya adalah muslim Sunni.
Sebagian pegiat setempat menuduh pasukan keamanan tidak berbuat cukup untuk mengatasi serangan, namun tudingan ini dibantah oleh para pejabat Arab Saudi.
Pada Juli, pihak berwenang Arab Saudi mengatakan bahwa mereka telah menangkap 431 tersangka anggota ISIS, dan mengungkap rencana menyerang tempat-tempat ibadah dan pasukan keamanan.
(yns)