Jakarta, CNN Indonesia -- Seorang kakek asal Inggris, Karl Andree, diganjar hukuman cambuk 350 kali di Arab Saudi lantaran memiliki alkohol buatan rumah yang dianggap ilegal di negara itu.
Seperti dilansir The Telegraph, Andree ditahan di Jeddah pada Agustus 2014 lalu. Selama setahun, Andree mendekam di penjara hingga proses peradilannya rampung.
Proses peradilan telah usai dan keluarga Andree mengatakan bahwa pemerintah akan segera melaksanakan hukuman. Pihak keluarga pun meminta pemerintah Inggris untuk segera melakukan intervensi karena takut hukuman tersebut dapat mengancam nyawa Andree.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Umurnya 74 tahun, terkena kanker tiga kali, dan istrinya juga sekarat di rumahnya di Inggris. Sekarang, ia membutuhkan perawatan medis untuk kanker dan asma dan 350 cambukan akan membunuhnya," ujar putra sulung Andree, Simon.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Inggris juga mengatakan bahwa para pejabat senior telah membicarakan kasus Andree dan mengupayakan pembebasannya secepat mungkin dengan pemerintah Arab Saudi.
"Staf kedutaan kami akan terus mendampingi Andree, termasuk kunjungan rutin untuk memeriksa keadaannya, serta hubungan terus-menerus dengan pengacara dan keluarganya," kata juru bicara kementerian.
Sebelum kasus ini menimpa, Andree sudah 25 tahun tinggal di Arab Saudi dan hidup sebagai pegawai di industri minyak.
Arab Saudi memang dianggap sebagai salah satu negara dengan rekam jejak penegakan hak asasi manusia paling buruk di dunia.
Data teranyar dari Amnesty International menunjukkan bahwa Arab Saudi mengeksekusi mati setidaknya 175 orang antara Agustus 2014-2015.
Sejak 1985, Arab Saudi sudah mengeksekusi setidaknya 2.208 orang, sekitar 48,5 persen di antaranya merupakan warga negara asing.
(stu)