Ribuan Warga Filipina Diungsikan karena Badai Koppu

Reuters | CNN Indonesia
Sabtu, 17 Okt 2015 22:44 WIB
Pemerintah Filipina memaksa ribuan warga pesisir dan dataran rendah untuk mengungsi untuk menghindari korban jiwa akibat badai Koppu yang kuat.
Pekerja memasang terpal di sepanjang jalan tol Manila sebelum badai Koppu melanda. (Reuters/Romeo Ranoco)
Manila, CNN Indonesia -- Pihak berwenang Filipina membatalkan penerbangan dan memerintahkan ribuan warga yang tinggal di daerah pesisir untuk pindah ke tempat yang lebih aman karena badai Koppu mulai mendekati pulau Luzon.

Dengan angin berkecepatan 175 kilometer per jam, badai Koppu yang masuk kategori empat ini sekarang berada sekitar 170 kilometer dari provinsi Aurora dan akan mencapai daratan pada Minggu (18/10).

Para pejabat badan bencana Filipina mengatakan beberapa ribu warga yang tinggal di daerah pesisir atau daerah dataran rendah telah pindah karena risiko banjir, longsor dan badai.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Kami sekarang memaksa warga untuk meninggalkan daerah pesisir dan bantaran kali untuk mengurangi jumlah korban jiwa,” kata Alexander Pama, direktor Dewan Pengurangan Risiko dan Manajemen Bencana Nasional dalam jumpa pers di Manila, Sabtu (17/10).

Pama mengatakan beberapa pemerintah provinsi telah memerintahkan agar wilayah pesisir dan desa-desa di dataran rendah dan lereng gunung dikosongkan karena ancaman banjir, longsor dan badai.

“Tentara dengan pengeras suara berkeliling di desa-desa pesisir untuk memaksa warga mengungsi,” kata Vir Malabanan, seorang warga Saniago, Isabela yang dihubungi oleh kantor berita Reuters.

“Kami ditimpa hujan deras dan angin kencang selama beberapa jam. Kami tidak lagi mendapat aliran listrik di provinsi ini, jadi kami menggantungkan diri pada radio untuk mendapatkan berita.”

Hujan deras sudah mencapai Manila, meski angin diperkirakan tidak akan terlalu kencang untuk menyebabkan kerusakan.

Kantor ramalan cuaca mengatakan kapal ferri dan kapal pencari ikan harus segera mencari tempat berlindung atau tetap di pelabuhan karena badai ini berisiko menyebabkan gelombang yang tinggi.

Sementara itu, otoritas bandar udara membatalkan 14 penerbangan domestik dan Penjaga Pantai menerapkan kebijakan “larangan berlayar”, sehingga pencarian kapal pesiar yang hilang di Laut Cina Selatan dihentikan.
Pekerja memindahkan pasok bantuan sebelum bencana akibat badai Koppu terjadi. (Reuters/Romeo Ranoco)
Pada Jumat (16/10), Presiden Benigno Aquino tampil di televisi untuk meminta warga tidak panik dan mempersiapkan diri.

Aquino tampil di televisi pada 2013, sehari sebelum badai Haiyan melanda Filipina tengah yang menewaskan lebih dari 6.300 orang dan jutaan lainnya kehilangan tempat tinggal. (yns)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER